Kabar Baik, Tingkat Kesembuhan Omicron Lebih Tinggi
Padang, rakystumbar.id– Dokter Pendidik Klinis Ahli Utama dari RS Achmad Mochtar Bukittinggi dr Firman Abdullah memberikan kabar baik.
Ia menyatakan, walau lebih cepat menyebar dan tidak seganas Varian Delta, Varian Omicron di Indonesia tidak seganas dan seberat di Amerika dan Eropa.
Hal ini diungkapkan dr Firman Abdullah saat dihubungi rakyatsumbar.id, Minggu (6/2/2022)
Saat ini cakupan vaksinasi di Indonesia memang masih rendah dari pada negara di Eropa.
Namun survey serologi Puslitbangkes Kemenkes RI menyimpulkan bahwa sudah ada ketahanan alami 86 persen terhadap Covid-19 di Indonesia.
“Survey yang dilakukan Puslitbangkes Kemenkes menyimpulkan, sudah terbentuk semacam ketahanan alami sekitar 86 persen bagi masyarakat Indonesia terhadap Covid-19,” ucapnya.
Firman Abdullah menjabarkan, saat ini yang sangat dibutuhkan adalah pengendalian secara epidemiologis daripada penanganan di rumah sakit.
“Para ahli menyatakan varian Omicron ini hanya mampu beredar di saluran nafas bagian atas dan tidak masuk ke saluran nafas bagian bawah (paru paru).”
Walau tidak seganas Varian Delta, mutasi pada protein utamanya membuat varian Omicron sulit melekat (binding ) ke reseptor NRP 1.
Pengendalian Pandemi Sangat Penting
Firman Abdullah menyabarkan, pengendalian pandemi sangat penting.
Hal ini untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kematian secara eksponensial dan itu tidak merupakan risiko dari varian Omicron.
“Dengan membudayakan pemakaian masker saat beraktivitas luar rumah, menghindari kerumunan.”
“Cara ini dapat mengurangi risiko tertular varian Omicron dan tentu juga sebisa nya di perkuat daya imun tubuh dg vaksinasi Covid 19,” jelasnya.
Alami Kenaikan Kasus
Dari halaman https://www.kemkes.go.id/, konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat.
Jauh lebih cepat dari varian Alpha, Betha, dan Delta. Namun dari gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi.
Sehingga Pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan agar isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
”Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” jelasnya. Jumat (4/2).
Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu kuawatir. Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau Puskesmas setempat. (endang pribadi)