Harga Pupuk Kimia Naik 100 Persen
Padangpariaman, rakyatsumbar.id-Para petani di Sumbar tidak terkecuali di Padangpariaman mengeluhkan terkait melonjaknya harga-harga pupuk non subsidi di pasaran.
“Bahkan yang sangat menyesakkan bagi kami petani, kenaikan harga pupuk itu cenderung tidak menentu. Ada kenaikannya yang terjadi dalam hitungan hari,” ungkap Can, salah seorang petani di Padangpariaman, Senin (17/1/2022).
Bahkan tidak hanya itu, menurutnya, selain kenaikan harga pupuk non subsidi, harga racun tanaman juga ikut-ikutan naik, bahkan kisarannya ada yang hampir mencapai 100 persen lebih.
“Makanya ini tentunya perlu menjadi perhatian serius oleh pihak pemerintah, sehingga kondisi petani kedepannya tidak makin terpuruk,” imbuhnya.
Tidak Terlalu Berpengaruh
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Padangpariaman, Yurisman Yaqub saat dikonfirmasi terpisah, tidak menampik kondisi kenaikan harga-harga pupuk di pasaran.
Hanya saja ,menurutnya, khusus di Padangpariaman kondisi itu tidak terlalu berpengaruh secara luas terhadap kelangsungan pertanian.
“Karena, kan jauh-jauh hari kita telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan beberapa langkah penting.”
“Diantaranya mendorong para petani agar lebih aktif menggunakan pupuk organik dan pupuk kandang, tentunya di samping memanfaatkan pupuk kimia yang ada,” terangnya.
Lebih jauh Yurisman menambahkan, bagi petani di Padangpariaman, penggunaan pupuk organik/kompos dan pupuk kandang jelas sesuatu yang tidak asing lagi bagi mereka.
Hal itu terlihat dari banyaknya para petani yang mengembangkan pola pertanian organik di samping memanfaatkan pupuk kimia yang ada.
“Bahkan sejak beberapa waktu lalu kita dari Dinas Pertanian juga telah aktif mendorong para petani mengembangkan rumah kompos.”
“Berfungsi sebagai tempat pengolahan pupuk kompos untuk mendukung hasil produksi pertanian mereka. Dan itu semua yang melegakan hal itu ternyata mendapat respon positif dari para petani,” terangnya.
Dengan alasan itu pula, Yurisman mengakui jika para petani di daerah ini tidaklah terlalu tertekan seiring terjadinya kenaikan harga pupuk akhir-akhir ini.
Pola Pertanian Organik Hasilnya Menjanjikan
Apalagi dengan mengembangkan pola pertanian organik, hasilnya terbukti sangat menjanjikan bagi para petani.
“Makanya ke depan kita tentunya berkomitmen agar program ini bisa terus dikembangkan sedemikian rupa.”
“Demikian pula halnya dengan kehadiran rumah-rumah kompos di masing-masing nagari atau Korong. Tentunya diharapkan bisa lebih meningkatkan gairah para petani dalam memacu produktivitas hasil pertanian mereka,” tegasnya.
Yurisman menambahkan, untuk ke depan pihaknya bahkan bertekad agar Kabupaten Padangpariaman nantinya bisa menjadi daerah pilot project bagi pengembangan pertanian organik.
“Sebenarnya cukup banyak bahan baku bahkan bahan limbah yang bisa diolah sedemikian rupa untuk menjadi kompos.”
“Apakah itu kotoran ternak, limbah tumbuhan dan yang lainnya. Tinggal sekarang yang paling penting adalah komitmen dan kemauan semua pihak dalam meningkatkan kreatifitasnya guna memacu produk hasil pertanian,” tegasnya. (ris)