Gus Halim ajak Mahasiswa Mengabdi di Desa
Pasuruan, rakyatsumbar.id— Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak para mahasiswa Indonesia untuk mengabdi desa. Dia menegaskan jika desa adalah masa depan Indonesia.
Hal itu disampaikan Gus Halim-panggilan akrab Abdul Halim Iskandar-saat memberikan orasi ilmiah dalam wisuda Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (7/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Halim ini mengajak 496 wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta Pasuruan untuk terlibat dalam percepatan pembangunan desa-desa di Indonesia.
“Bahwa hari ini, adik-adik wisudawan, desa-desa kita di Indonesia itu betul-betul menunggu kehadiran adik-adik semua. Kenapa? Karena banyak potensi yang sudah siap di desa yang ketika dikelola oleh kader-kader potensial semacam adik-adik ini akan terjadi percepatan pembangunan yang luar biasa,” ujar Gus Halim.
Menurutnya, dari pengalamannya berkeliling hampir seluruh provinsi di Indonesia, ia menemukan fakta bahwa desa yang sangat maju memiliki dua hal. Pertama, kepala desanya masih muda. Yang kedua, kepala desanya memiliki gelar akademik, baik strata 1, magister maupun bergelar doktor.
“Ketika desa itu maju, pasti ada dua hal. Yang pertama kepala desanya muda. Yang kedua, kepala desanya sarjana. Bukan hanya S1, ada juga kepala desa yang S2, bahkan ada kepala desa yang bergelar doktor. Dan betul-betul memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan desa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Gus Halim kemudian mengajak kepada wisudawan dan wisudawati agar tidak silau dengan kehidupan kota. Menurutnya, saat ini lahan pengabdian di desa sudah sangat luar biasa. “Hari ini Rp72 Triliun anggaran dana desa dikucurkan ke desa dari APBN, belum yang dari APBD Provinsi, dari APBD Kabupaten. Total dana yang tersalur ke desa hari ini se-Indonesia itu sudah mencapai angka 200 Triliun dengan segala varian sumbernya,” ungkapnya.
“Nah, ini artinya membutuhkan penanganan yang serius. Kalau kemudian dana yang bergulir di desa tidak ditangani oleh SDM yang profesional, siapa yang paling dirugikan? Tentu adalah warga masyarakat desa,” sambung Gus Halim.
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, hal tersebut merupakan tanggung jawab yang cukup berat. Tapi ia meyakini bahwa hal tersebut sangat bisa dikelola dengan SDM yang tepat. Dalam kesempatan itu juga, Gus Menteri memberikan pantun sebagai hadiah untuk wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta.
“Bu Mamat punya kawan yang baik hati
Namanya Si Manda, Tutut dan Marisa
Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Saatnya Anda ikut aktif membangun desa,” tutup Gus Halim. (cr3)