rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Apkasindo Minta Dukungan Unand Tingkatkan Kemajuan UKMK Sawit di Sumbar

Apkasindo Minta Dukungan Unand Tingkatkan Kemajuan UKMK Sawit di Sumbar

Padang,rakyatsumbar.id–Ketua DPP  Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung menyampaikan petani sawit sangat berjasa dalam mengembangkan sawit di Indonesia.  Dari Sabang sampai Merauke, 42 persen lahan sawit  dikelola petani. Harga sawit juga sudah cukup baik yang membuat keyakinannya petani sawit semakin sejahtera dan pendapatannya juga setara dengan korporasi.

“Dari tahun ke tahun, tingkat pendidikan petani sawit juga mengalami kemajuan seiring dengan  pengembangan sawit di Indonesia. Era 1985 sampai 2000 kami melakukan survei itu 82 persen pendidikan hanya SD, kemudian 2000-2010 atau generasi kedua pendidikan petani sawit 60 persen sudah tamat SMA dan 2010 keatas kami survei terakhir itu tahun 2019, 78 persen kami sudah tamat SMA,” sebut Gulat Manurung dalam webinar dan kickoff kegiatan kemitraan inkubasi bisnis berbahan dasar sawit untuk peningkatakan UKMK sawit Pasaman Barat secara daring, Rabu (13/10).

Ia mengungkapkan, jika sebelumnya generasi muda atau anak SMP dan SMA  yang tidak mengerti dan pertanyaan yang muncul selalu menyudutkan pertanian sawit, maka pihaknya mengambil inisiatif untuk UKM melibatkan generai  milenial.

“Ini sudah kita lakukan yang didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), kita sudah sampai ke kampus-kampus.  Ini sudah berhasil merubah mindset adik-adik mahasiswa yang melihat hal itu sudah dari sisi yang berbeda,” terangnya.

Ia mengatakan Presiden Joko Widodo memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Melalui Kementerian Koperasi  dilakukan pembinaan bagaimana manajemen petani itu lebih baik, sehingga berdampak  terhadap kemajuan perkebunan sawit rakyat ini.

“Kami survei di 11 provinsi dari 22 kabupaten kota di tahun 2020, ketahuan dalam kondisi pandemi perekonomian petani sawit  baik-baik saja, malah makin bahagia. Ini pernah saya menyampaikan ke Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani, ibu  nggak usah capek-capek nyuruh orang kaya belanja, kami sekarang paling rajin belanja karena harga tandan buah segar (TBS) sudah sangat baik, kami terima kasih BPDPKS,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini 70 persen  dari 68 juta hektar perkebunan sawit di Indonesia sudah menuju replanting. Realita ketersediaan bahan baku  untuk tanaman sawit yang 10 tahun ini untuk berbagai tantangannya. Petani sawit Indonesia perlu didampingi perguruan tinggi seperti Unand.

“Memang kami harus minta tolong bantu dengan kekhususan kepada Unand, agar dapat membantu peningkatan keahlian khusus bagi UKMK berbahan dasar  sawit. Sebab Sumbar terkenal dengan kerajinan kerajinan tangannya,” jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk di provinsi Riau dan Provinsi Kalimantan Barat pihaknya sudah mencoba bersama Dinas Pariwisata dan dinas terkait, bagaimana setiap hotel menggunakan sendal dari berbahan baku lidi sawit. Kemudian bagaimana tempat tisu yang dibuat sekarang banyak itu juga dai bahan sawit.

“Karena itu kebijakan untuk menyelesaikan tantangan ini dibutuhkan,  bagaimana peluang untuk memberikan dukungan dari petani biasa menjadi petani yang berkelas. Kalau kita bercermin kepada negara tetangga, apa yang sudah kita buat dengan Indonesia masih kecil jauh dari Malaysia,” bebernya.

Ia mengungkapkan kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi dalam kemajuan UKMK sawit dalam kondisi sekarang  terus dibutuhkan. Seperti yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga adalah kestabilan harga sawit sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia yang bisa diandalkan. Begitu juga produk dari berbahan baku sawit, dapat mendukung kemajuan perekonomian masyarakat.

Menurutnya, di Sumbar, Kabupaten Dharmasraya mereka sudah membentuk holding yang akan mendirikan pabrik kelapa sawit 30 ton per jam. Saya fikir ini bukan mimpi tapi sudah di depan mata, tinggal menunggu kemajuan petani sawit. Ini tentunya berdampak munculnya home industri berbahan baku sawit. Dukungan perguruan tinggi melalui riset teknologinya dapat membantu produk UKMK sawit ini lebih cantik dilihat dari segi desain dan lainnya.

“Bantu kami petani sawit mencapai yang profesional. Bantu kami untuk naik kelas agar kami petani sawit tidak tersesat di jalan yang terang,” pungkasnya. (mul)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *