Peduli Pencegahan Stunting, Tim Pengabmas FKM Unand Edukasi Masyarakat dengan Pelatihan Emo Demo
Padang, Rakyat Sumbar.Id — Persoalan stunting (tumbuh kembang anak) masih menjadi isu kesehatan yang perlu disikapi secara serius. Oleh sebab itu, perlu upaya pencegahan sejak dini, salah satunya melalui edukasi kepada masyarakat.
“Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi ibu hamil dan anak pada seribu hari pertama kehidupan,” kata Ayulia Fardila Sari, Ketua Tim Pengadian Masyarakat (Pengabmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas, melalui keterangan tertulisnya kepada Rakyat Sumbar, Kamis, (30/9) pagi.
Ia melanjutkan, Tim Pengabmas FKM Unand, telah memberikan pelatihan Emotional Demonstration (Emo Demo) mencegah Stunting, kepada masyarakat di Musala Jazirah Nur, Batipuhpanjang, Kototangah, Padang, Rabu, (29/9) pagi.
“Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta, terdiri dari kader Posyandu, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak Batita, pematerinya Bapak Kamal Kasra, trainer Pelatihan Emotional Demonstration untuk Pencegahan Stunting Kemenkes yang juga dosen FKM Unand,” ungkap Ayu.
Menurut Ayulia Fardila Sari, edukasi di wilayah kerja Puskesmas Anak Air, Kototangah, Padang ini dilaksanakan untuk meningkatan pemahaman ibu tentang gizi yang baik. Kegiatan menerapkan protokol kesehatan.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang 2019, prevalansi Balita stunting tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Anak Air, yaitu 22, 4 persen dari 4.266 kasus stunting di Kota Padang,” sebutnya.
Ia menjelaskan, pelatihan itu menggunakan metode Emo Demo, yakni metode edukasi interaktif menggunakan permainan yang menggugah emosi peserta untuk memperbaiki kualitas pemberian makan bayi dan anak sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
“Topik pelatihan terdiri dari pentingnya ASI eksklusif, cemilan sehat, porsi makan yang benar, dan perilaku makan anak yang dikemas menggunakan permainan menyusun balok, permainan kartu, lempar bola, dan lainnya,” jelas Ayu.
Sementara itu, Pemateri Pelatihan Emo Demo, Kamal Kasra, mengatakan, setelah mengikuti pelatihan Emo Demo itu, pemahaman masyarakat terhadap pencegahan stunting bisa bertambah.
“Melalui Emo Demo, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman masyarakat, khususnya ibu hamil, dan ibu Balita, tentang pola asuh anak yang akan berdampak terhadap penurunan stunting,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pelatihan Emo Demo menerapkan empat modul, yakni modul cemilan sembarangan, jadwal makan bayi dan anak, menyusun balok, dan ikatan ibu dan anak.
“Masing-masing modul sudah ada golnya. Emo demo menerapkan teknik pelatihan partisipatif, sehingga setiap peserta berperan aktif yang dapat meningkatkan motivasi peserta,” jelasnya.
Ia mengakhiri, pada kondisi pandemi Covid-19 ini, bisa meningkatkan pemahaman ibu tentang upaya peningkatan imunitas ibu dan anak. “Tentu itu akan berpengaruh pada imunitas tubuh dan dapat terlindung dari berbagai penyakit termasuk virus Covid-19,” pungkasnya. (byr)