Syamsurizal Fotografer Humas di 11 Era Gubernur Sumbar
Purnatugas Setelah 36 Tahun jadi ASN, 29 Tahun Bergabung di Tim Peliputan Humas
Syamsurizal mengakhiri masa tugasnya (purna tugas) setelah mengabdi selama 36 tahun sebagai ASN Pemprov Sumbar, Jumat (30/7). Ia telah 29 tahun melakoni aktifitas sebagai fotografer kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar. Sejak zaman Azwar Anas hingga sekarang dipimpin Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy, tugas mendokumentasikan momen-momen penting kegiatan pimpinan daerah tersebut dilakukannya.
Muharman— Padang
Syamsurizal, pria kelahiran, 11 Juli 1963 di Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan itu, salah satu fotografer senior di Humas Setdaprov Sumbar atau yang sekarang bernama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar. Ia telah berperan penting dalam mengabadikan berbagai kegiatan kepala daerah Provinsi Sumbar, termasuk juga kegiatan Setdaprov Sumbar melalui jepretan kamera yang digunakannya.
“Tahun 1985 diangkat menjadi PNS. Januari tahun 1992 mulai ditempatkan di Humas Setdaprov Sumbar hingga sekarang. Kalau dihitung ya sudah 29 tahun lebih.11 Gubernur serta 4 Pj Gubernur Sumbar. Semuanya sama baiknya, soal foto yang penting itu bagaimana menyesuaikan dengan selera pimpinan,” sebut Syamsurizal, kemarin.
Syamsurizal menyebutkan telah mengabdikan dirinya sebagai ASN melayani 16 Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar (Biro Adpim-red). Baginya sebagai potografer menjadi kesenangan tersendiri, ia bisa bertemu dengan banyak kepala daerah dalam setiap kegiatan Gubernur, Wagub ataupun Sekdaprov Sumbar yang diikutinya. Tidak hanya di Sumbar, tapi juga berbagai provinsi lainnya.
Bahkan dengan kepiawaian dalam bidang pengambilan foto dari kameranya itu, ia juga sering dibawa kunjungan ke berbagai daerah di Sumbar, bahkan ke beberapa provinsi di Indonesia bersama tim humas Pemprov Sumbar.
“Kalau Indonesia, mungkin ke Papua saja yang belum. Ke luar Negeri saya pernah diajak Gubernur, ke Malaysia dan Singapura dulu. Bahagianya itu, bisa kemana saja,” seloroh pria yang suka bersepeda ini.
Ia mengungkapkan, kebanggaan dan tantangan menjadi potografer humas yaitu ketika ia menjadi satu-satunya yang dipercaya dalam pengambilan poto kegiatan penting. Seperti pelantikan pasangan Gubernur Sumbar Mahyeldi-Audy dan belasan pasangan bupati/walikota pemenang Pilkada 2020 yang pelantikan dilaksanan dengan pembatasan di Auditorium Gubernuran beberapa waktu lalu.
“Pada saat yang lain tidak bisa masuk, tapi kita bisa masuk, disaat itulah peran potografer humas pentingnya. Kalau ada yang butuh langsung setelah acara selesai dikirim, menolong orang lain itu sudah menjadi kebahagian tersendiri,” ungkap Syamsurizal yang sudah tak terhitung poto hasil karyanya itu terbit di media di Sumbar, mungkin juga digunakan kontributor media nasional yang berposko di kantor Gubernur Sumbar selama ini.
Ia mengungkapkan, dulu ketika kamera yang digunakan belum secangih sekarang, serba manual, saat kegiatan kepala daerah, ataupun kunjungan pejabat negara dari pusat, termasuk Presiden dan Wakil Presiden ke Sumbar dalam membantu agar poto tersebut bisa terbit di koran di Sumbar, ia harus mencetaknya dulu ke studio poto kemudian diantar ke masing-masing media.
“Kalau sekarang zaman sudah canggih, kalau yang buru-buru perlu poto bisa kirim lewat WhatApp atau email. Kadang kawan-kawan wartawan, karena sudah dekat apalagi sering bertemu dalam setiap kegiatan liputan, kalau mereka butuh poto saat acara itu langsung dikode, Pak Syam beko mintak poto kegiatan ko. Setiap acara saat dokumentasi kegiatan itu disimpan di komputer dalam folder kegiatan Humas, dan ke wartawan yang minta langsung dikirim,” jelas suami Asmiati ini.
Seorang fotografer di humas, foto-foto yang dihasilkan dapat berfungsi sebagai dokumen berharga. Potonya juga memiliki daya tarik kuat dalam memikat perhatian pembaca pada isi berita dan informasi yang disajikan atau dikeluarkan oleh pihak Humas melalui relis yang dikirimkan ke media.
Syamsurizal menyebutkan, seorang fotografer di humas harus bisa melihat momen yang pas, dan pandai menempatkan diri agar tidak mengganggu tamu dan undangan lainnya yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Misal ada poto bersama, atau penandatangan, kita selain menentukan sudut poto yang bagus, kita juga harus lihat kiri kanan, bahkan ke belakang. Apakah terganggu orang yang dibelakang kita, termasuk juga wartawan dan humas lainnya, sebab kita sama-sama bekerja. Kalau ada yang tidak bisa mengambil dokumentasi dalam kegiatan penting pemprov, nantinya kalau ada yang butuh dan izin pimpinan bisa langsung dikirim,” terang ayah dari Ricky Asrizal, Hary Asrizal dan Diny Asrizal ini mengungkapkan.
Silahturahmi dan perpisahan Fotografer handal Pemprov Sumbar, Syamsurizal mengakhiri masa tugasnya (purna tugas) sebagai ASN di Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Jumat (30/7) siang. Kegiatan itu tidak hanya dihadiri Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar Hefdi jajaran dan awak media yang berposko di Kantor Gubernur Sumbar juga ikut hadir.
Kabag Makopim Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Zardi Syahrir mengungkapkan Syamsurizal merupakan sosok yang bersahaya dan mau berbagi ilmu. Dirinya belajar menggunakan kamera dan cara jadi fotografer dengan Syamsurizal. Sejak pindah ke Biro Humas dari Departemen Penerangan RI waktu itu di tahun 2000 an, ia belajar menggunakan kamera foto, karena sebelumnya di Departemen Penerangan hanya biasa melukis untuk membuat baleho.
“Selama ini banyak pelajaran dari Pak Syamsurizal. Sebagai teman sering memberikan masukan. Pak Syam cukup banyak berbuat di Biro Humas. Fotonya karyanya konsisten dengan sering mendapatkan pujian dari pimpinan. Selamat purna tugas Pak Syam, semoga sehat selalu,” ucapnya.
Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Hefdi menyebutkan, selama 36 tahun mengabdi sebagai ASN, Syamsurizal tidak ada cacat dalam melaksankaan tugasnya. Termasuk juga tidak pernah memiliki masalah hukum.
“Ini menjadi contoh bagi kita. Pak Syamsurizal sudah 29 tahun di Biro Humas, sementara saya baru satu tahun di sini. Namun, selama ini komunikasi cukup baik. Saya berharap setelah purna tugas, silahturahmi tidak akan pernah putus ke depannya,” ungkapnya.
Pada kesempatan perpisahan menjelang purna tugasnya itu, Syamsurizal yang biasanya menjadi potografer itu tak kuasa menahan tangisnya. Dirinya merasa terharu atas kenangan kebersamaan dalam bekerja selama ini.
“Saya cukup terharu. Mohon maaf atas kesalahan selama ini dalam bekerja. Terima kasih atas kebersamaan ini,” ujarnya. (***)