rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Covid-19 Kembali Membumi di Sumbar, Pakar Kesehatan Ingatkan Ini

Covid-19 Kembali Membumi di Sumbar, Pakar Kesehatan Ingatkan Ini

Padang, rakyatsumbar.id—Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 27 April 2021 memandang pendidikan secara tatap muka untuk tahun ajaran 2021/2022 tidak direkomendasikan, jika penambahan pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terus terjadi.
Berdasarkan data Sumbarprov.go.id menjelaskan bahwa positif rate Covid-19 di Sumbar tanggal 27 April 2021 berjumlah 16.08 persen. Pertambahan kasus positif sebanyak 212 orang dan Kota Padang memiliki jumlah pasien terpapar paling banyak dengan jumlah 116 orang. Hal ini menandakan 16 kota dan kabupaten di Sumbar berada di zona oranye. Hanya tiga daerah yang berada di zona kuning, Kota Pariaman, Kota Padangpanjang dan Kota Bukittinggi.
Pakar kesehatan dari Pusat Kajian Lingkungan Hidup (PKLH) UNP dr. Elsa Yuniarti, M.Biomed, AIFO-K mengingatkan agar pemprov Sumbar mengkaji kembali proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah di saat Covid-19 kembali membumi di Sumbar.
“Syarat untuk dibuka kembali sekolah ditandai dengan positif rate di bawah lima persen, yang didukung turunnya angka kematian,” jelasnya.
Elsa menjelaskan, jika pemerintah tetap memaksakan proses pembelajaran tatap muka di sekolah, maka pihak penyelenggara pendidikan harus menyiapkan blended learning sehingga anak dan orang tua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran daring atau luring.
“Anak yang memilih proses pembelajaran secara daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama dengan luring. Selain itu guru haruslah mempunyai inovasi dengan memberikan pelajaran di taman, lapangan terbuka dan alam,” tambahnya.
Lebih lanjut, Elsa menjelaskan juga, dalam proses pembelajaran, pihak sekolah dan lingkungan sekolah harus menjalankan protokol kesehatan dengan benar serta menghindari kerumunan, seperti yang sering terjadi di gerbang sekolah.
“Selain itu, sekolah harus memetakan siswa dan guru yang komorbid, orang tua siswa yang komorbid, atau yang serumah dengan komorbid. Selain itu, sebelum sekolah dimulai, semua civitas sekolah harus dilakukan swab secara berkala demi keamanan proses pembelajaran,” jelasnya. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *