HUT Kabupaten Solok ke-108, Momentum untuk Berbenah
Arosuka, rakyatsumbar.id— Merefleksikan Hari Ulang Tahun Kabupaten Solok ke 108 secara subtansi dapat direpresentasikan sebagai sebuah realita, planning dan ekspektasi. Dimana di dalam konteks realita, kita menyadari masih banyak permasalahan yang kompleks dan berbagai aspek yang perlu dibenahi baik secara parsial maupun holistik.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Solok dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Solok ke 108 di Arosuka, Jumat (9/4).
Dihadapan Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Badan Pengembangan SDM Dr.H Jefrinal Arifin, Pj Bupati Solok Heri Nofiardi, Bupati terpilih Epyardi Ada,Wakil Bupati terpilih Jon Firman Pandu dan tamu undangan lainnya, Dodi Hendra mengatakan, masih banyak daerah di Kabupaten Solok yang masih belum tersentuh pembangunan yang memadai dikarenakan bermacam persoalan yang ada.
Disamping itu, pada era kontemporer ini masih banyak terjadinya degradasi moral, seperti maraknya prilaku seks menyimpang atau dikenal dengan LGBT. Ditambah pula perilaku remaja yang dipandang biasa untuk berdua-duaan dengan lawan jenisnya tanpa adanya rasa canggung atau malu. Padahal perilaku seperti ini sudah sangat jauh menyimpang dari nilai nilai agama dan budaya Minangkabau.
“Di dalam konteks historis, peringatan Hari Jadi Kabupaten Solok memiliki esensi empiris, didalam upaya melihat masa lalu secara parsial maupun secara holistik sebagai rekontruksi dan revitalisasi sosial, budaya dan pemerintahan di dalam perspektif mata rantai sejarah. Sejarah secara hirarki merupakan master plan untuk menata masa depan. Sejarah tidak hanya sekadar menjadi romantisme belaka di dalam bingkai seremonial. Untuk itu, patut kita sampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi dari orang tua dan senior kita yang pernah berdedikasi dan memimpin Kabupaten Solok ini,”ujar Dodi.
Ditambahkan Dodi Hendra, jika dilihat ke belakang sejarah Kabupaten Solok pada masa penjajahan Belanda dulu, tepatnya pada tanggal 9 April 1913, nama Solok telah digunakan sebagai nama sebuah unit Administratif setingkat kabupaten yaitu Afdeeling Solok sebagaimana disebut di dalam Besluit Gubernur jendral Belanda yang kemudian dimuat di dalam Staatsblad van Nederlandsch-Indie. Momentum ini sekaligus dijadikan titik awal untuk Memperingati Hari lahirnya Kabupaten Solok yang diperingati setiap tahunnya.
Hal ini dikukuhkan dengan Perda Nomor 2 tahun 2009 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Solok. Pada tanggal 9 April 2010, merupakan kali pertama Kabupaten Solok memperingati hari jadinya yang ke 97. Maka Hari Jadi Kabupaten Solok yang ke 108 ini hendaknya dijadikan momentum untuk memantapkan komitmen kita untuk selalu memberikan karya terbaik bagi perkembangan dan kemajuan Kabupaten Solok.
Sementara itu, Pj Bupati Solok Heri Nofiardi menyampaikan, Peringatan hari jadi Kabupaten Solok pada tahun ini sedikit berbeda dengan sebelumnya karena kondisi dan dampak Pandemi Covid- 19 yang masih kita rasakan, beberapa kegiatan harus dibatalkan untuk menghindari timbulnya kerumunan masyarakat dan begitu juga terkait dengan pelaksanaan sidang paripurna DPRD hari ini.
Ia berharap peringatan Hari Jadi Kabupaten Solok yang diselenggarakan ini bukan hanya sebagai kegiatan rutin atau seremonial belaka, tetapi mempunyai makna atau arti yang sangat penting bagi kita semua terutama bagi masyarakat Kabupaten Solok.
“Jadikan momentum ini sebagai waktu untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan dan keberadaan Kabupaten Solok dalam mewujudkan cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan dibentuknya Kabupaten Solok ini, ” ujarnya.
Sekaligus menjadi momentum Refleksi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kabupaten Solok tahun 2016-2021. Tahun kelima periode pembangunan 2016-2021 ini, telah diperoleh berbagai kemajuan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, maupun pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Solok.
Gubernur Sumateta Barat yang diwakili oleh kepala Badan Pengembangan SDM Dr.H Jefrinal Arifin, mengingatkan, hakikat pembangunan yang kita jalankan bersama bukan hanya untuk yang tinggal di kota-kota tapi untuk seluruh masyarakat, baik yang tinggal di ibukota kabupaten, pedesaan maupun daerah pinggiran.
Untuk itu, tingkatkan dan terus maksimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki daerah. Sebab Kabupaten Solok adalah daerah yang potensial jika dibandingkan dengan Kabupaten lain, karena memiliki keunggulan kompetitif maupun komparatif.
“Dengan maksimalkan pemanfaatan potensi yang ada, kita berharap Kabupaten Solok menjadi lebih baik dan mandiri serta sejahtera di masa yang akan datang,” kata Jefrinal Arifin.
Ia mengingatkan, ditengah pandemi Covid 19 pemerintah harus mampu mewujudkan pembangunan kabupaten Solok yang lebih baik, dan begitu juga dengan sektor ekonomi, pendidikan, perdagangan, pariwisata harus menjadi perhatian bersama
“Kepala daerah dan DPRD berkedudukan sebagai mitra sejajar yang mempunyai fungsi yang berbeda, untuk itu hubungan keduanya sebagai mitra harus dijaga dan selalu bersinergi. Jangan sampai kepala daerah dan DPRD tidak harmonis, kedua pihak harus saling menghargai berbeda pendapat hal yang biasa namun kritik harus disampaikan dengan baik, sesuai dengan norma, “katanya.
Semoga dengan peringatan hari jadi kabupaten solok ini, kita optimalkan penanganan Covid-19 dan mampu memberikan motivasi yang lebih tinggi kepada seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat untuk membangun Kabupaten Solok kedepannya.(wel)