6 Guru dan 9 Siswa SD Terpapar Covid-19, Sekolah Diliburkan
Padang, rakyatsumbar.id– Sekolah Dasar Negeri (SDN) 23 dan SDN 24 Padang yang berada dalam satu komplek di jalan Veteran, Padang, Rabu (2/2/2022) diliburkan.
Hal itu disebabkan 6 orang guru dan 9 orang siswa dari SDN 24 terpapar Covid-19.
Kasus tersebut diketahui setelah Puskesmas Padang Pasir melakukan swab ke sejumlah guru dan siswa di dua SD tersebut.
Kepala sekolah SDN 23 Padang Asnawati saat ditemui rakyatsumbar.id menjelaskan, siswa SDN 24 Padang yang berada dalam satu komplek dengan SDN 23 Padang di liburkan hingga ada arahan dari pimpinan.
“Tadi kami SDN 23 Padang melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).”
“Tetapi setelah BPBD Padang melakukan penyemprotan, maka sekolah kami turut di liburkan,” ucapnya.
Terpaparnya guru dan siswa dari SDN 24 Padang, karena dilakukan serangkaian swab terhadap guru dan siswa oleh Puskesmas Padang Pasir Padang.
“Sebelumnya, 27 Januari 2020 yang lalu SDN 23 – 24 Padang melakukan swab 10 persen dari populasi sekolah.”
“Hasil swab didapatkan 1 orang guru di SDN 24 Padang terpapar Covid-19. Selanjutnya, seluruh guru dan siswa di SDN 24 dilakukan swab ulang pada 31 Januari 2022,” tambahnya.
Kepala Puskesmas Padang Pasir dr Winanda membenarkan, sebanyak 6 orang guru dan 9 orang siswa di SDN 24 terpapar Covid-19.
“Kita telah melakukan swab massal di sekolah tersebut, dan hasilnya sebanyak 15 orang yang terdiri dari guru dan siswa terpapar Covid-19. Oleh karena itu sekolah tersebut di tutup dan PTM di alihkan secara daring,” ujarnya.
Pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap pasien yang saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Tracing kita lakukan terhadap keluarga pasien. Untuk pemantauan terhadap pasien dilakukan oleh puskesmas yang wilayah kerjanya sesuai alamat pasien.”
“Kami saat ini mengawasi lima orang siswa yang berdomisili di wilayah kami,” ucapnya.
Sekolah Ditutup 5 Hari
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Barlius membenarkan sejumlah guru dan siswa di SDN 24 Padang terpapar Covid-19.
“Ya, SDN 23 dan 24 Padang yang berada dalam satu komplek sekolah tersebut pada saat ini di liburkan hingga lima hari ke depan.
“Hal ini di sebabkan 6 orang guru dan 7 orang siswa di SDN 24 Padang terpapar Covid-19 setelah dilakukan swab di sekolah tersebut,” ucapnya.
Sesuai Perda Kota Padang No 1 tahun 2021 tentang adaptasi kebiasaan baru, maka sekolah tersebut harus ditutup selama lima hari ke depan.
“PTM di dua sekolah tersebut di alihkan secara daring selama lima hari ke depan,” tambahnya.
Dua sekolah tersebut sejatinya belum melakukan vaksinasi anak 6 – 11 tahun.
“Siswa sekolah yang terpapar Covid -19 tersebut belum menerima vaksin.”
“Oleh karena itu, saya mengimbau orang tua siswa untuk memberikan izin vaksinasi kepada anaknya. Saat ini anak yang baru di vaksin masih di angka 7,6 persen,” tambahnya.
Untuk siswa dan guru yang terpapar Covid-19 tersebut saat ini di rawat di rumah saja, karena bergejala ringan.
“Guru dan siswa yang terpapar Covid-19 tersebut saat ini dirawat di rumah karena bergejala ringan,” tutupnya.
Ventilasi Ruang Sekolah Harus jadi Perhatian
Pakar kesehatan dari Pusat Kajian Lingkungan Hidup (PKLH) UNP dr. Elsa Yuniarti M.Biomed, AIFO-K menjelaskan, sekolah harus memiliki ruangan yang sehat saat pandemi.
“Penelitian ilmiah menjelaskan, ruang kelas dengan ventilasi yang baik lebih penting daripada melakukan penyemprotan desinfeksi secara rutin.”
“Dengan ventilasi yang baik, mempunyai peranan yang sama penting dengan memakai masker selama proses PTM di sekolah,” ujarnya.
Elsa Yuniarti mengingatkan penyebaran Varian Omicron lebih tinggi dari Varian Delta, walau Omicron mengakibatkan gejala ringan bagi yang sudah melakukan vaksinasi lengkap.
“Prokes yang ketat intinya. Pada saat ini banyak warga yang abai, termasuk pihak sekolah.”
“Ingat, kita belum menang terhadap Covid-19. Virus ini sangar berbahaya. WHO melacak, saat ini terdapat 4 sub varian keturunan Omicron termasuk BA.2,” tambahnya.
Elsa Yuniarti menyarankan agar sekolah negeri terus lebih banyak jumlahnya.
“Saat ini jumlah penduduk semakin bertambah, tetapi tidak di ikuti oleh jumlah sekolah.”
Saya menyarankan di saat pandemi ini jumlah sekolah terus di tambah, sehingga daya tampung siswa di sesuaikan di kala pandemi ini,” tutupnya. (endang pribadi)