33 Batang Pipa Perumda AM Padang Putus, 20 Ribu Pelanggan Terdampak
Sebanyak 33 batang pipa distribusi Perumda Air Minum Kota Padang terlepas dari pemasangan, pelayanan 20 ribu pelanggan terganggu.
Padang, rakyatsumbar.id – Sebanyak 33 Batang pipa DN-400 GI milik Perumda Air Minum Kota Padang di intake Palukahan, Kuranji lukuhlantak diterjang air Batang Aie Dingin hingga mengalami kebocoran dan terlepas.
Posisi kebocoran pipa tersebut berada di tengah sungai dengan kedalaman yang
bervariasi antara 2,5 hingga 4 meter.
Kebocoran terjadi pada dua jalurĀ yang berada di tengah hutan dengan kondisi dan lokasi ekstrem. Petugas harus menyeberangi sungai Batang Aie Dingin dan tebing yang terjal.
Rusaknya kedua pipa transmisi air baku ini, mengakibatkan terganggunya
suplai air baku ke IPA Taban dan IPA Palukahan.
Buntutnya berdampak pada
terganggunya layanan pendistribusian air pada beberapa daerah.
Daerah yang terdampak diantaranya Lubukbuaya, Anak Air, Tabing, Bungo Pasang, Tunggul Hitam, Air Tawar, Sungai Kareh, Gunung Sarik
Termasuk Balai Baru, Kalumbuk, Gurun Laweh, Surau Gadang, Gunung Juaro, dan sebagian Siteba.
Pada beberapa daerah ada yang mengalami pemutusan selama 24 jam. Ada pula yang air bersihnya mengalir, namun tidak maksimal.
Untuk tetap memberikan pelayanan, Perumda Air Minum Kota Padang menurunkan beberapa mobil tengki guna menyuplai langsung air bersih ke rumah pelanggan.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal menyampaikan maaf atas terganggunya pelayanan sejak beberapa hari ini.
Ia mengatakan, butuh waktu yang lumayan lama untuk memperbaiki jaringan agar pelayanan kembali normal.
“Bukan hanya pelanggan saja yang dirugikan atas bencana ini, namun juga pihak Perumda,” ujar Hendra Pebrizal, Selasa (1/11/2022).
“Pasalnya, Perumda AM Padang mengalami kerugian sekitar Rp2 milyar untuk perbaikan jaringan. Kerugian belum termasuk pendapatan dari suplai air yang terputus,” ujarnya.
Hendra menyebut, kondisi yang terjadi merupakan murni bencana alam.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin melakukan perbaikan. Sehingga pelayanan kembali berjalan seperti biasa.
Perbaikan Memakan Waktu
Sementara itu, Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Padang Andri Satria menyebutkan, butuh waktu lumayan lama untuk memperbaiki pipa yang terputus.
Hal itu disebabkan kondisi medan yang sulit sehingga membutuhkan waktu membawa material ke lokasi.
“Untuk pengerjaan perbaikan memang butuh waktu. Ada dua jalur yang rusak. Untuk satu jalur saja kita asumsikan memakan waktu satu bulan,” ujarnya.
Lamanya pengerjaan, lanjut Andri juga dipengaruhi oleh cuaca, lantaran intensitas hujan cukup tinggi.
“Lamanya pengerjaan juga dipengaruhi oleh cuaca. Hujan yang terjadi tak menentu yang berlangsung tiap hari juga mempengaruhi kualitas pengerjaan perbaikan di lokasi.”
“Meski begitu, kita akan tetap berusaha agar perbaikan secepat mungkin sehingga distribusi air kembali normal,” pungkasnya. (rif)