18 Siswa SMPN 1 V Koto Tidak Naik Kelas, Komite Sekolah Tidak Diberitahu

Ketua Komite SMPN 1 V Koto Timur Syafril Oyon

Padangpariaman, rakyatsumbar.id— Mencuatnya informasi belasan siswa SMPN 1 V Koto Timur, Kabupaten Padangpariaman, tidak naik kelas. Ternyata sangat disayangkan pihak komite sekolah setempat.

Ketua Komite SMPN 1 V Koto Timur Syafnil Oyon, ternyata tidak pernah diberitahu oleh pihak sekolah perihal tidak naik kelasnya 18 siswa yang menjadi polemik ditengah-tengah masyakarat hingga menjadi perhatian serius oleh DPRD Kabupaten Padangpariaman.

Syafnil Oyon saat dihubungi Sabtu siang (02/08/2025) menyesalkan soal keputusan yang dilakukan oleh pihak sekolah SMPN 1 V Koto Timur yang memilih siswa-siswi tinggal kelas  sebanyak 18 orang.

Ia menegaskan, jika ada persoalan terhadap siswa itu hal biasa karena masih dalam fase perubahan dan mencari jati diri. Tugas kita selalu pendidik wajib memahami hal ini, bukan mengambil keputusan untuk meninggalkan siswa dikelas.

Hal ini tentu akan menjadi beban mental bagi murid yang tidak naik kelas, bisa jadi semangat untuk sekolahnya bagi siswa yang tinggal berkurang dan menyebabkan image buruk terhadap sekolah ditengah-tengah masyakarat.

“Saya terkejut, sampai detik ini, belum ada diberitahu oleh pihak sekolah soal keputusan meninggalkan 18 siswa di SMPN 1 V Koto Timur,” ujar Syafnil Oyon.

Padahal, kepala sekolah sebelumya selalu berkoordinasi dengan saya perihal kejadian kusus yang terjadi disekolah hingga bisa dicarikan solusinya.

“Jika hal ini dilakukan oleh pihak sekolah, saya yakin kejadian seperti ini tidak akan terjadi hingga viral sampai sekarang dan menjadi cerita buruk ditengah-tengah masyarakat,” ujar Syafnil Oyon dengan nada kecewa.

Sementara itu tokoh masyakarat Nagari Kudu Ganting, Uncu (40) ketika dimintai tanggapannya mengatakan prihatin terhadap persoalan yang terjadi di SMPN 1 V Koto Timur, Padangpariaman.

“Selama ini, baru pertama kali kejadian luar biasa yaitu tidak naik kelasnya 18 siswa di SMPN 1 V Koto Timur,” ucap Uncu yang juga alumni disekolah setempat. (hmi)