151,44 Juta Penduduk Indonesia Telah Terintegrasi dengan Internet
Ilustrasi penggunaan internet (suara.com)
Pesisir Selatan, rakyatsumbar.id -Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui kerjasama Komisi I DPR RI, menggelar webinar literasi digital, Sabtu (15/10/2022) lalu.
Temanya Etika Bermedia Sosial, di Hotel Triza Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Kegiatan di ikuti oleh puluhan peserta dari berbagai organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, pelajar dan mahasiswa.
Tampil sebagai moderatori M Adli dengan mendatangkan tiga narasumber.
Di antaranya, Anggota Komisi I DPR RI, Darizal Basir, dengan di wakili Tenaga Ahli (TA) Doni Harsiva Yandra.
Berikutnya Gun Gun Siswadi, Pegiat Literasi Digital dan Edi Indrizal, Dosen FISIP Universitas Andalas Padang.
Narasumber Doni Harsiva Yandra kegiatan terselenggara berkat kerjasama antara Komisi I DPR RI dengan Kementerian Kominfo RI.
Gun Gun Siswadi, Pegiat Literasi Digital, sebagai narasumber secara virtual dalam kesempatan itu juga menyampaikan tema cerdas bijak dan beretika dalam bermedia sosial.
Ia menjelaskan, saat ini sudah sebanyak 151,44 juta penduduk Indonesia telah terintegrasi dengan internet.
“Era digitalĀ bisa menjadi momentum bagaimana kita bisa lebih cerdas dan bijak dalam bermedia sosial,” ungkapnya.
Gun Gun juga menjelaskan ada empat aspek yang dilakukan saat ini oleh pemerintah dalam mendorong percepatan era digital.
Seperti memperluas akses infrastruktur digital, peningkatan talenta digital, mendorong adaptasi teknologi serta menyelesaikan regulasi pendukung.
Ia juga menyampaikan, komunikasi di dunia maya juga harus beradab, jujur dan sopan santun. Jangan angkuh, sombong dan lain sebagainya.
Selanjutnya, Edi Indrizal, Dosen FISIP Universitas Andalas menjelaskan, perkembangan teknologi komunikasi dan informatika sangat luar biasa.
Hal itu menandakan peradaban manusia di dunia juga sudah sangat luar biasa.
“Saat ini penggunaan telepon di Indonesia mencapai 125 persen dari jumlah penduduk, dengan artian angka itu melebihi dari jumlah penduduk.”
“Sedangkan penduduk yang aktif di medsos sudah bergerak di angka 65 persen pula.”
“Ini merupakan angka yang fantastis yang perlu disikapi dengan etika dalam bermedsos,” katanya. (efa)