rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » 108 Siswa SMAN 10 Padang Terpaksa Belajar di Masjid

108 Siswa SMAN 10 Padang Terpaksa Belajar di Masjid

Sebanyak 108 siswa SMAN 10 Padang Terpaksa belajar di masjid sekolah.

Padang, rakyatsumbar.id – Sebanyak 108 siswa yang berasal dari tiga rombongan belajar (rombel) kelas 10 SMAN 1 Padang terpaksa belajar secara mandiri di masjid yang berada di lingkungan SMAN 1 Padang.

Hal ini lantaran siswa yang berasal dari tiga Rombel kelas 10 yang berasal dari kampus II SMAN I Padang ini meminta pindah belajar di kampus I SMAN I Padang.

Kampus II SMAN I Padang sendiri berada di Yayasan Bunda yang berada di Komplek Kampus Bung Hatta, Ulak Karang, Padang

Sebab, kualitas sarana dan prasarana di Kampus II berbeda dengan Kampus I.

“Di sana anak-anak kami di ajar oleh guru honor. Tentu ketika ujian anak-anak kami kelabakan.”

“Itu karena materi ujian banyak yang tidak ada saat proses pembelajaran,” ucap Joko salah seorang wali murid yang ditemui saat mendampingi anaknya belajar di dalam Masjid SMAN 1 Padang, Rabu (28/9/2022).

Dari pantauan rakyatsumbar.id,  siswa-tersebut belajar secara mandiri di dampingi oleh para wali murid.

Terlihat mereka belajar dengan memanfaatkan channel youtube tanpa pendampingan oleh guru.

Joko menekankan, ia dan beberapa walimurid lain akan tetap bertahan mendampingi anak-anaknya untuk belajar di  dalam masjid.

Hingga permintaannya untuk pindah ke kampus I terkabul oleh pihak Dinas Pendidikan Sumbar.

“Anak-anak akan bertahan di sini (belajar di masjid) sampai bisa pindah.”

“Walau tanpa guru, kita berusaha anak-anak aktivitasnya tetap jalan, belajar mandiri lewat youtube,” jelasnya.

Joko menambahkan, jumlah siswa dari tiga Rombel tersebut berjumlah 108 siswa yang berasal dari kelas 10.

“Pihak sekolah juga tidak mempermasalahkan pemakaian masjid untuk kegiatan belajar,” katanya lagi.

Terkait hal itu, kata Joko, pihak sekolah tetap menyarankan agar siswa yang belajar di masjid untuk tetap berada di kelompok kelas nya masing-masing dan tetap ikuti mata pelajaran.

“Pihak sekolah tadi menyarankan agar siswa tetap belajar. Apa mata pelajaran hari ini agar berdiskusi bersama-sama.”

“Sekolah antusias kok menyikapi ini. Cuma Dinas Pendidikan Sumbar saja yang bermasalah. Apa masalahnya dengan yayasan (SMA Bunda) kami tidak tahu,” ujarnya.

Salah seorang wali murid yang lain yang enggan  namanya disebut menjelaskan, sebelumnya pihak sekolah telah memberikan beberapa ruangan kosong untuk dijadikan lokal.

Tetapi saat anak-anak mulai sekolah, pihak sekolah melarang pemakaian ruangan tersebut.

“Kami para orang tua telah bergotong royong dan melengkapi kekurangan dari lokal yang ada.”

“Ternyata tiga ruangan yang telah kami bersihkan dan lengkapi tersebut terkunci. Pihak sekolah tidak memperbolehkan pemakaian kelas tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, Dinas Pendidikan Sumbar sudah menjawab aspirasi orang tua siswa dengan menyetujui siswa di kampus II pindah ke kampus I SMAN 1 Padang.

Namun, dengan catatan semua fasilitas yang kurang di Kampus I SMAN 1 Padang agar di lengkapi oleh orang tua siswa.

Tanggungjawab Dinas Pendidikan Sumbar

Terpisah Kepala Sekolah SMA 1, Nukman mengatakan bahwa proses pemindahan siswa kampus II ke kampus I merupakan tanggung jawab Dinas Pendidikan.

“Kita sebagai kepala sekolah tentu patuh dengan instruksi dinas. Untuk sekarang mereka (siswa) datang ke sini dan belajar dalam masjid.”

Sementara ada beberapa siswa tetap belajar di kampus II,” ujarnya.

Nukman menampik, bahwa tiga Rombel dari kelas 10 ini berasal dari pasca proses seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB).

“Tidak benar itu, siswa dari tiga Rombel ini merupakan hasil dari PPDB.”

“Saat penerimaan telah di informasikan untuk kampus II yang berada di Yayasan Bunda yang berada di Komplek Kampus Bung Hatta, Ulak Karang, Padang,” tutupnya. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *