Malalak, rakyatsumbar.id—Peristiwa galodo, tanah longsor hingga banjir bandang yang melanda daerah Kecamatan Malalak sepanjang minggu kemarin, tak ayal berakibat kerusakan fatal terhadap sejumlah fasilitas umum yang ada di daerah ini.
Mulai dari banyaknya jembatan yang terputus hingga terputusnya sejumlah ruas jalan lainnya. Demikian pula banyaknya ruas jalan yang tertimbun material longsor atau tanah berlumpur.
Berdasarkan hasil penelurusan koran ini diketahui, dampak galodo dan banjir bandang mengakibatkan terputusnya jembatan penghubung antara jorong Toboh dan Jorong Subarang, Nagari Malalak Timur. Banjir bandang dan galodo juga menyebabkan terputusnya jembatan penghubung tidak jauh dari kantor Camat Malalak.
Demikian pula jembatan penghubung antara jorong Salimpauang dan jembatan penghubung antara jorong Campago dan jorong Sigiran Kecamatan Malalak Utara. Demikian pula halnya kerusakan sejumlah jembatan dan kerusakan ruas jalan lainnya.
Akibatnya, untuk bisa mengangkut bantuan atau donasi dari berbagai pihak, warga terpaksa harus rela berjalan kaki untuk kemudian memikul bantuan yang ada sejauh tiga hingga lima kilometer.
Seperti pengalaman koran ini Senin kemarin, untuk bisa menjangkau pusat ibu kecamatan di Jorong Lambeh, Nagari Malalak Timur, penulis terpaksa harus melewati sejumlah aliran sungai yang sempat mengalami kerusakan serius akibat hantaman galodo dan banjir bandang beberapa waktu lalu.
Beruntung, setelah berjalan sekitar empat kilometer, penulis akhirnya berhasil mendapatkan tumpangan kendaraan hingga akhirnya bisa sampai dengan selamat di Korong Paritmalintang, Kabupaten Padangpariaman.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun koran ini melalui Camat Malalak, Ulya Satar diketahui, data warga yang terisolasi diantaranya tersebar di Jorong Jorong Saskan, Limo Badak, Pakan Usang, Subarang, dengan jumlah penduduk sebanyak 850 jiwa.
Begitu pula di Jorong Campago Nagari Malalak Utara, dengan jumlah penduduk sekitar 600 jiwa.
Selanjutnya, Jorong Salimpauang sebanyak 700 jiwa, Jorong Sigiran dan Koto Andaleh 750 jiwa dan Jorong Sini Air sebanyak 250 jiwa.
Selain menyebabkan terputusnya akses sejumlah ruas jalan, galodo dan banjir bandang juga mengakibatkan terputusnya aliran listrik di kawasan itu yang telah berlangsung lebih dari sepuluh hari lamanya.
Terkait hal itu, Walinagari Malalak Timur, Abdul Hanif berharap pihak pemerintah bisa mencarikan solusi atau jalan keluar terbaiknya, sehingga kondisi keterisoliran yang dialami sejumlah warga di sejumlah Nagari di Kecamatan Malalak saat ini tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi.
“Harapan kita tentunya bagaimana agar pihak pemerintah bisa membantu membangun jembatan darurat sehingga dengan begitu keterisoliran yang dialami sejumlah jorong yang ada di daerah ini bisa kembali diurai satu persatu,” terangnya.
Di pihak lain, akibat terputusnya sejumlah ruas jalan dan jembatan yang ada di sekitar Kecamatan Malalak tak ayal menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat. Betapa tidak, sejak akses perhubungan menuju daerah mereka terputus, maka praktis masyarakat kehilangan mata pencarian sehari-hari.
“Ya, bagaimana tidak, kalau jalan dan jembatan tidak bisa dilewati, lalu kemana masyarakat akan memasarkan hasil pertaniannya. Begitu pula, bahan-bahan kebutuhan pokok yang di jual di warung-warung juga praktis sudah menipis. Kalau kondisi ini terus berlarut-larut, kita tentu tentu tidak bisa membayangkan terjadinya krisis pangan di tengah masyarakat,” terang Halim dan Palindih, dua warga Malalak kepada koran ini.
Di pihak lain, di tengah kondisi keterbatasan yang dialami oleh masyarakat Malalak saat ini, tak ayal mampu menggugah empati dari berbagai pihak. Tidak terkecuali bantuan dari kalangan perantau Malalak yang berada di luar daerah yang sejak beberapa hari terakhir terlihat begitu aktif menghimpun berbagai donasi dan bantuan untuk sanak keluarga mereka yang dilanda musibah di kampung halaman.
“Alhamdulillah, untuk hari ini kita telah berhasil mendistribusikan seluruh bantuan yang diterima kepada masyarakat kita, karena itu kita tentu sangat berterima kasih atas adanya bantuan dari berbagai pihak, termasuk bantuan dan donasiyang dihimpun oleh perantau kita Malalak yang berada di luar daerah,” terang. M. Hafdz, Walijorong Sigiran, saat menjawab pertanyaan koran ini kemarin. (ris)

