Bukittinggi, rakyatsumbar.id–Dandim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhytia Nugroho, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Dandim.
Melalui awak media, Sabtu (04/01/2025), Letkol Bayu mengungkapkan adanya penipuan oleh orang tidak dikenal (OTK) yang melibatkan seorang pemilik catering di Bukittinggi.
Modus yang digunakan adalah mengklaim sebagai bagian dari program dapur gizi gratis yang sedang berjalan, dengan meminta transfer dana untuk pengadaan bahan makanan.
Dalam melakukan aksinya, pelaku menelepon korban sambil mengirimkan proposal dan menawarkan kerjasama penyediaan makanan bergizi gratis pada Jumat, 03 Januari 2025.
Namun karena korban tak menyediakan makanan ikan kaleng dan daging kaleng korneto sesuai kriteria, pelaku kemudian menawarkan pengadaan bahan makanan tersebut, dengan nilai monimal yang telah ditentukan.
Korban baru menyadari menjadi korban penipuan setelah mendatangi Makodim 0304 Agam pada Sabtu 4 Januari 2025 dan mendapatkan informasi tak adanya giat Makodim 0304 terkait hal tersebut.
Korban lalu melaporkan kasus tersebut ke Polresta Bukittinggi untuk proses hukum lebih lanjut.
Dalam konferensi pers yang dihadiri puluhan wartawan, Dandim mengungkapkan bahwa sebuah catering di Kota Bukittinggi menjadi korban penipuan dengan kerugian sekitar Rp42 juta.
Pemilik catering tersebut ditipu oleh seseorang yang mengaku dari Kodim dan mengaku bertanggung jawab atas pengadaan bahan menu untuk program dapur gizi gratis. Transaksi pertama dilakukan pada malam hari dan transaksi kedua dilakukan pada siang hari, dengan total kerugian mencapai Rp42 juta.
“Ini adalah bentuk penipuan yang mencatut nama Kodim. Pemilik catering, Buk Oli dari Rahmat Catering, menjadi korban. Kerugian yang diderita sekitar 42 juta rupiah. Kami sudah menyerahkan kasus ini kepada Polres Bukittinggi untuk proses lebih lanjut,” ungkap Letkol Bayu.
Dandim menambahkan bahwa pelaku penipuan dengan modus menawarkan pesanan bahan makanan untuk program dapur gizi gratis. Selain itu, pelaku juga mengirimkan foto pemesanan dan cap stempel Kodim, mencatut nama saya, tapi itu bukan tanda tangan saya. Stempelnya juga memang agak mirip sama Kodim, tapi tetap ada bedanya. Format penulisan nya pun juga tak sama dengan yang kami punya,” jelas Dandim.
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati jika menerima telepon atau pesan dari nomor yang tidak dikenal yang mengatasnamakan Kodim 0304/Agam. Kami tidak pernah melakukan pemesanan makanan siap saji untuk program dapur gizi gratis, saat ini, Jika ada yang mencurigakan, segera datang langsung ke Kodim untuk memastikan kebenarannya,” tegasnya.
Letkol Bayu juga menjelaskan, meskipun program dapur gizi gratis adalah bagian dari program pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden, namun masih ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan penipuan. Kasus serupa sebelumnya telah terjadi di beberapa daerah, dengan kerugian yang bervariasi.
“Hari ini kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Bukittinggi, dan kami berharap pihak berwajib dapat segera mengungkap identitas pelaku. Kami ingin menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan bagian dari program kami,” tambahnya.
Selain itu, Dandim juga mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam penipuan semacam ini.
“Kegiatan dapur gizi gratis ini adalah program pemerintah yang harus didukung dengan baik, bukan dimanfaatkan untuk merugikan orang lain,” ujarnya.
Pada saat penipuan terjadi, pelaku atas nama Didik Harianto, menghubungi pemilik catering, sementara nama pemilik rekening yang digunakan untuk transfer uang adalah Diana Armayenti. Kedua transaksi dilakukan melalui bank BNI pada malam dan siang hari, dengan total kerugian mencapai Rp42 juta.
Dandim berharap masyarakat lebih waspada dan memeriksa kebenaran setiap informasi yang diterima, terutama jika melibatkan transfer uang yang tidak jelas tujuannya. (rn)