JAKARTA, Rakyat Sumbar— Sebanyak 139 tim mahasiswa dari 35 perguruan tinggi di seluruh Indonesia ambil bagian dalam ajang Hackathon Sawit Nasional 2025, kompetisi inovasi digital berskala nasional yang digelar oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Dengan mengusung tema “Mengakselerasi Peran Sosial Ekonomi Sawit Melalui Inovasi Digital”, ajang ini bertujuan mendorong lahirnya solusi teknologi yang berdampak langsung terhadap peningkatan nilai sosial dan ekonomi sawit, mulai dari sektor hulu hingga hilir.
Kompetisi yang berlangsung secara daring sejak Agustus hingga November 2025 ini terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari sesi meet the mentors, mentoring, hingga penjurian intensif. Para peserta ditantang untuk menghasilkan Minimum Viable Product (MVP) atau prototipe fungsional yang dapat diimplementasikan secara nyata di industri sawit.
Dari 118 tim yang lolos seleksi awal, empat tim terbaik berhasil menembus babak akhir melalui proses penjurian ketat yang menilai aspek peran ekonomi, keberlanjutan, kelayakan teknis, serta skalabilitas solusi.
Transformasi Sawit Lewat Inovasi Anak Muda
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menegaskan bahwa industri sawit Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk terus tumbuh melalui transformasi digital.
“Sawit memiliki masa depan yang luar biasa. Melalui Hackathon Sawit Nasional 2025, kita berharap muncul teknologi-teknologi baru yang dapat memperbaiki tata kelola sawit agar lebih baik — mulai dari penerapan AI, sistem digitalisasi, hingga model bisnis baru. Anak-anak muda yang berinovasi di ajang ini membuktikan bahwa mereka siap memajukan industri sawit Indonesia,” ujar Eddy Martono.
Ia menambahkan, ajang ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan pemerintah dalam mempercepat inovasi berkelanjutan di sektor sawit.
Daftar Pemenang Hackathon Sawit Nasional 2025
+Juara 1 — Tim BiFlow (Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya)
Anggota: Afan Ghafar Al Hadad, Muhamad Rusydi Al Hakim, Fabiola Tasya Natalia Wijaya, Marco Tjandrapurnama
Judul: RAPIDS: Inovasi Radar Non-Invasif Berbasis Machine Learning untuk Deteksi Dini Ganoderma Boninense pada Kelapa Sawit
Hadiah: Rp75.000.000 + sertifikat
-Juara 2 — Tim SawITSmart (ITS Surabaya)
Anggota: Aria Nalini Farzana, Farsya Rai’sah Fadhilia, Ditya Garda Nugraha, Muhammad Yusril
Judul: Modernisasi Perkebunan Sawit dengan Robot Berbasis Artificial Intelligence untuk Pemupukan Presisi dan Pemantauan Berkelanjutan
Hadiah: Rp50.000.000 + sertifikat
-Juara 3 — Tim Jos Sawit (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya/PENS)
Anggota: Muhammad Amir Abdurrozaq, Muhammad Fattachul Azis, Yasir Maarif, Rivaldi Aditya Eka Wiryawan
Judul: AI & IoT Portable untuk Monitoring, Pemetaan, dan Prediksi Sawit
Hadiah: Rp30.000.000 + sertifikat
-Kategori Khusus “Most Disruptive Business Model” — Tim Tancap.in (Institut Teknologi Bandung/ITB)
Anggota: Muhammad Farhan Imanudin, Muhamad Rizqi Abdillah, Fryma Zhafran Raihan
Judul: TANCAP: Digitalisasi Presisi untuk Produktivitas Sawit Berkelanjutan
Hadiah: Rp20.000.000 + sertifikat
Tentang Hackathon Sawit Nasional 2025
Hackathon Sawit Nasional 2025 merupakan program kompetisi inovasi digital terstruktur yang digagas GAPKI bersama BPDPKS. Melalui pendekatan hackathon, peserta ditantang mengembangkan solusi digital berbentuk prototipe fungsional yang mampu meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, serta nilai sosial dan ekonomi industri sawit nasional.(*/rel)

