Site icon rakyatsumbar.id

Dipicu Hujan Intesitas Tinggi, Sejumlah Jembatan dan Saluran Irigasi Rusak Parah  

Jembatan Padang Maduang yang rusak parah dipicu intensitas hujan tinggi dan banjir.

Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Akibat tingginya intensitas hujan hingga memicu terjadinya  banjir pada  tahun 2024 yang lalu, tepatnya pada tanggal 7 dan 8 Maret 2024 lalu, tak ayal mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas jembatan, jalan terban dan longsor serta kerusakan sejumlah Daerah Irigasi lainnya.

Salah satunya berakibat  kerusakan serius terhadap di Duku I SP I di Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau. Daerah Irigasi Duku I SP I atau Irigasi Bandar Baru terletak di Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau kini kondisinya terlihat begitu mengenaskan.

Hal itu terjadi akibat tebing permanen yang berfungsi sebagai dinding irigasi mengalami kerusakan parah akibat terjangan banjir akibat tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan itu pada tahun 2024 yang lalu, tepatnya pada 7 dan 8 Maret 2024 lalu.

“Adapun dampak dari bencana tersebut, kini daya tampung irigasi nyaris tidak lagi memadai, hingga dampaknya berakibat rusaknya lahan pertanian masyarakat, demikian pula ancamannya terhadap sektor  peternakan, perikanan dan perkebunan warga, terutama  jika sewaktu.waktu terjadi banjir susulan,” terang Andi salah seorang petani yang sempat dikonfrmasi baru-baru ini.

Karena itulah pihaknya berharap kiranya pihak terkait bisa sesegeranya merekonstruksi kembali kawasan Daerah irigasi di kawasan itu, sehingga akitivitas pertanian masyarakat bisa kembali pulih seperti diharapkan.

“Harapan kita  irigasi yang lama sebaiknya dibongkar lalu diganti dengan irigasi yang baru,” harapnya.

Diakuinya, selama ini  aliran irigasi  sepanjang 500 meter itu sangat fital artinya terhadap kelangsungan ekonomi masyarakat di daerah itu.

Tingginya intensitas hujan sepanjang tanggal 7 dan 8 Maret tahun 2024 lalu tidak hanya merusak DI Duku I SP I, tapi juga sempat merusak dan memporak-porandakan sejumlah sarana atau fasilitas penunjang pertanian lainnya.

Seperti mengakibatkan rusaknya DI Banda Piliang di Nagari III Koto Aur Malintang Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Selain itu juga merusak fasilitas DI Banda Lambeh Sungai Geringging.

Begitu pula di Ampang Mangor Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan di samping mengakibatkan rusaknya DI Bandar Baru di Korong Pulau Air Barat, Nagari Tandikek Kecamatan Patamuan.

Akibat dari kerusakan tersebut tak ayal dirasakan sangat mengancam kelangsungan lahan pertanian masyarakat sekitar. “Karena itulah kita tentunya sangat berharap kerusakan fasilitas penunjang pertanian tersebut bisa dibenahi secepatnya, sehingga kesulitan air yang dialami petani saat ini bisa segera dicarikan solusinya,”harap Syafruddin, salah seorang Ketua Kelompok Tani di Nagari III Koto Aur Malintang.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun media ini diketahui, akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi sepanjang tanggal 7 dan 8 Maret 2024 mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Akibatnya, sempat merusak sejumlah infrastruktur jalan, jembatan dan merusak fasilitas pertanian lainnya.

Termasuk berakibat longsor yang terjadi di ruas jalan Pematang Panjang (ruas Padang Karambia- Kalawi) Nagari Kuranji Hulu Sungai Geringging. Demikian pula mengakibatkan longsor di ruas ujung Gunung- Salisikan Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai.

Tingginya intensitas hujan juga memicu terbannya ruas  jalan Padang Alai-Palak Tabu (Durian Gaduang) Nagari Gunung Padang Alai Kecamatan V Koto Timur. Begitu pula berakibat terbannya ruas jalan Korong Kampung Sagik, ruas Padang Kajai-Ulu Banda Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur.

Selain itu tingginya intensitas hujan disertai banjir pada tanggal 7 dan 8 Maret tahun 2024 lalu juga mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas Jembatan Sikabu Korong Kayu Gadang, Nagari Sikabu,  Kecamatan Lubuk Alung. Demikian pula rusaknya jembatan Air Bajau Korong Tapakih Sintuak Toboh Gadang.

Selain itu juga berakibat ambruknya jembatan Sungai Sadah Korong Balai Kamih, Nagari Kapalo Hilang, Kecamatan 2 x11 Kayu Tanam, mengakibatkan kerusakan terhadap

jembatan Sikuliek, Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai, dan menyebabkan rusak parahnya jembatan Batang Maduang Nagari III Koto Aur Malintang Selatan,  Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Demikian pula kerusakan Jembatan Anduring, Nagari Anduring, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam.

Demikian pula terjadinya proses pendangkalan di sekitar Muara Batang Ulakan hingga membutuhkan pengamanan dan  penanganan lebih lanjut. (ris)

Exit mobile version