Site icon rakyatsumbar.id

Bendungan Irigasi Lubuak Sikoci Butuh Perhatian

Kondisi kerusakan bendungan irigasi Lubuak Sikoci butuh penanganan dan pengkajian komprehensif.

Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Kondisi kerusakan bendungan Lubuak Sikoci yang terletak di Nagari Sicincin, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, saat ini agaknya sangat membutuhkan penanganan yang bersifat permanen.

Seperti diketahui bendungan irigasi Lubuak Sikoci selama ini sangat fital artinya sebagai sumber  pengairan ratusan lahan pertanian yang berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung dan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padangpariaman.

Selain itu sumber air yang berasal dari bendungan Lubuak Sikoci selama ini juga merupakan sumber pengairtan utama bagi puluhan lahan kolam ikan milik warga, khususnya di Nagari Lubuak Pandan.

Pasalnya, akibat kerusakan yang terjadi pada bendungan tersebut, saat ini praktis lahan kolam pembibitan milik warga banyak yang terlantar, begitu pula halnya lahan pertanian warga juga banyak yang dibiarkan terlantar tanpa bisa diolah sebagaimana diharapkan.

“Kerusakan bendungan irigasi Lubuak Sikoci itu telah berlangsung lebih kurang tiga tahun, meski sebelumnya sempat dibenahi namun akibat terjangan air bah kondisinya kembali mengalami kerusakan serius, sehingga praktis tidak bisa lagi dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” ungkap Camat 2 X 11 Enam Lingkung, Ardinal,SH, saat menjawab pertanyaan koran ini kemarin ditemui di ruang kerjanya.

Ardinal menyebutkan, di samping tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya,  permasalahan lainnya, aliran irigasi yang biasa mengairi lahan pertanian dan kolam pembibitan ikan milik warga juga mengalami pendangkalan.

Hal itu antara lain disebabkan karena terjadinya pendangkalan saluran irigasi, yang dipicu akibat banyaknya tumpukan tanah atau lumpur yang berasal dari limbah pengerjaan ruas jalan tol yang terjadi di bagian hulu sungai.

“Makanya harapan kita ke depannya, penanganan bendungan irigasi Lubuak Sikoci ini hendaknya dilakukan pengkajian yang komprehensif, sehingga penanganannya juga diharapkan bisa dilakukan secara menyeluruh atau konprehensif pula,” terang Ardinal.

Hal itu agaknya penting  dilakukan, terutama mengingat pengalaman yang ada selama ini. Sebab, meski telah berulangkali diperbaiki  namun tetap saja kondisinya kembali mengalami kerusakan akibat derasnya terjangan air bah yang melanda kawasan itu.

Ardinal mengakui, berdasarkan selentingan informasi yang diterimanya diketahui jika bendungan irigasi Lubuak Sikoci tersebut kembali bakal diperbaiki. Anggarannya diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

“Namun harapan kita kalau bisa perbaikannya ke depannya hendaknya bisa dilakukan secara menyeluruh. Mungkin ke depannya bendungan irigasi itu bisa dilengkapi dengan cek dam sebagai pengaman, begitu pula halnya pengamanan berupa pemasangan batu gunung dan sejenisnya,” terangnya.

Ardinal juga mengakui jika keberadaan bendungan irigasi Lubuak Sikoci tersebut selama ini sangat fital artinya dalam menunjang sistim pengairian lahan pertanian ataupun kolam milik warga sekitarnya, sehingga jika saja bendungan itu bisa dibenahi secera utuh tentunya dampaknya akan sangat positif dalam meningkatkan pendapatan para petani maupun petambak ikan lainnya.

Di pihak lain, dari penelusuran media ini sejak beberapa hari terakhir, rusaknya bendungan irigasi Lubuak Sikoci itu tak urung menyebabkan banyak lahan warga yang dibiarkan terlantar begitu saja. Sekalipun ada sebagian yang mengolahnya itupun hanya terbatas pada budi daya jagung atau holtikultura lainnya.  (ris)

Exit mobile version