Site icon rakyatsumbar.id

Yusri Latif Bantah Isu Ilegal Logging, Sebut Kayu Terbawa Longsor

Berdasarkan data Walhi Sumbar, terlihat penebangan hutan di hulu DAS Air Dingin dari citra satelit

Padang, Rakyat Sumbar — Anggota DPRD Kota Padang, Yusri Latif, SH.i., menegaskan bahwa tidak ditemukan aktivitas pembalakan liar di kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.

Pernyataan itu disampaikannya saat dimintai tanggapan melalui sambungan telepon oleh wartawan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Menurut Yusri Latif, kesimpulan tersebut ia sampaikan berdasarkan tinjauan langsungnya di lapangan.

“Saya lagi di Batu Busuk. Tidak ada terjadi pembalakan liar di Batu Busuk ini, berdasarkan pantauan saya,” ujarnya.

Yusri menjelaskan, tumpukan kayu gelondongan yang sebelumnya ditemukan di Pantai Padang bukan berasal dari aktivitas ilegal logging baru-baru ini, melainkan sisa material lama yang terbawa bencana alam.

Ia mengingatkan bahwa daerah tersebut pernah mengalami dua kali banjir bandang besar, yakni pada 2012 dan 2019.

Kayu-kayu yang terbawa arus, kata Yusri, memiliki akar dan daun sehingga tampak seperti hasil penebangan. Namun material tersebut sebenarnya terseret longsor dari perbukitan.

“Kayu gelondongan itu dibawa oleh longsor. Kayu-kayu punya akar dan daun, diruruik atau tanggal akar-daunnya oleh batu,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa BPBD Provinsi Sumbar telah melakukan pengecekan langsung ke kawasan perbukitan Batu Busuk.

“BPBD provinsi sudah mengecek ke atas, tidak ada ditemukan aktivitas pembalakan,” tegasnya.

Meski memastikan tidak ada praktik ilegal logging, Yusri tetap mendorong Pemerintah Kota Padang melakukan langkah antisipatif.

Ia mengusulkan program penghijauan atau reboisasi di kawasan rawan bencana tersebut.

“Sekarang Pemko memang tak punya anggaran untuk itu. Tapi saya mengusulkan agar ada penghijauan,” tutupnya.

Sebelumnya, Walhi Sumbar merilis temuan terbaru hasil analisis citra satelit yang menunjukkan kerusakan serius di Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Dingin, Kota Padang.

“Analisis ini mengidentifikasi sedikitnya 15 titik aktivitas ilegal logging yang berada di dalam kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi Suaka Margasatwa Bukit Barisan,” ucap Divisi Penguatan Kelembagaan dan Hukum Lingkungan WALHI Sumbar, Tommy Adam.

Tommy Adam menekankan, indikasi terjadinya banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat beberapa hari terakhir, termasuk di Padang, bukan sekadar peristiwa alam, melainkan akibat langsung dari rusaknya tutupan hutan di kawasan hulu.

“Sekarang, kita hanya bisa menunggu kebijakan dari pemerintah daerah terkait ini,” tutupnya. (Edg)

Exit mobile version