Site icon rakyatsumbar.id

UNP Susun DED dan Bangun Mikrohidro untuk Penerangan dan Produktivitas Petani di Kamang Hilia

Tim PKM Fakultas Teknik UNP, berfoto bersama di lokasi DED PLTMH Kamang Hilia, Kabupaten Agam, Sumbar.

Agam, Rakyat Sumbar-Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Nagari Kamang Hilia, Kabupaten Agam.
Kegiatan yang berlangsung sejak Juni hingga November 2025 ini menghasilkan penyusunan Detail Engineering Design (DED), pembangunan bangunan sipil penangkap air kincir Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) beserta struktur pendukungnya, hingga instalasi mesin yang kini telah beroperasi.
Ketua Tim PKM, Ir. Faisal Ashar, Ph.D., menjelaskan, Kamang Hilia merupakan sentra pertanian dengan banyak usaha penggilingan padi. Namun keterbatasan pasokan listrik menjadi kendala utama dalam mempercepat proses pengolahan hasil panen. “Untuk mempercepat proses pengolahan panen menjadi beras dibutuhkan pasokan energi yang stabil. Karena itu kami menyusun DED, melaksanakan pembangunan bangunan sipil penangkap air kincir, dan struktur pendukungnya agar tersedia sumber listrik alternatif,” ujar Faisal, Selasa (23/9)
Dengan hadirnya PLTMH ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi untuk usaha penggilingan padi, tetapi juga untuk penerangan jalan. Energi ramah lingkungan tersebut diharapkan dapat meringankan beban biaya produksi petani yang selama ini masih mengandalkan mesin diesel dengan biaya tinggi.
Dalam pelaksanaannya, UNP melibatkan dosen dari Departemen Teknik Sipil dan Elektro yang berkompeten di bidangnya, antara lain Ir. Yaumal Arbi, MT, Ricky Maulana, MT, dan Dr. Eng. Ir. Nevy Sandra.
Selain membangun infrastruktur, tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pelatihan operasional dan perawatan, sehingga sistem ini bisa dikelola secara mandiri.
“Program ini diharapkan menjadi awal pengembangan energi terbarukan berbasis mikrohidro yang lebih luas di Sumatera Barat, khususnya bagi nagari-nagari dengan potensi aliran air yang melimpah,” tutur Faisal.
Faisal menambahkan, program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam yang menekankan peningkatan produksi beras untuk menopang kebutuhan nasional menuju swasembada pangan.
“Dengan adanya kincir air ini, penerangan jalan lebih terjamin, biaya operasional menurun, dan harga beras lokal bisa lebih kompetitif. Manfaatnya benar-benar langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Negeri Padang, yakni IKU 3 tentang dosen berkegiatan di luar kampus dan IKU 5 mengenai pemanfaatan hasil kerja dosen. Program ini juga sesuai dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan pembangunan berkelanjutan dan kemandirian energi desa.
Sejalan dengan itu, kegiatan ini ikut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 7 tentang energi bersih dan terjangkau, SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta SDG 13 tentang penanganan perubahan iklim. (Edg)
Exit mobile version