Padang, rakyatsumbar.id– Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan tujuh Guru Besar baru, Sabtu (23/8/2025) di Convention Hall, Kampus Limau Manis. Pengukuhan ini menambah deretan profesor di Unand yang kini telah melampaui 210 orang, dan menjadikannya salah satu universitas dengan jumlah profesor terbanyak di Sumatera.
Ketujuh profesor baru itu terdiri dari enam akademisi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan satu dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Prof. Dr. Zilfa, M.S., Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Kimia Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Judul Orasi: Potensi Zeolit Alam Sumatera Barat Untuk Perbaikan Kualitas Air Serta Penanganan Limbah Organik dan Anorganik
Kemudian, Prof. Dr. Suryati, M.Si., Guru Besar Tetap dalam bidang Kimia Organik Bahan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Judul Orasi: Potensi Minyak Atsiri Tumbuhan Sumatera Barat sebagai Senyawa Aktif Antikanker, Antimikroba, dan Antioksidan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Armaini, M.S., Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Biokimia Pangan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Judul Orasi: Peran Strategis Mikroalga dalam Inovasi Riset Obat dan Suplemen Alami di Era Bioteknologi.
Lalu, Prof. Yenny Narny, M.A., Ph.D., Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Sejarah Sosial, Fakultas Ilmu Budaya. Judul Orasi: Sejarah Sosial: Resiliensi dan Pelajaran Bertahan Hidup dari Pembunuhan Massal 1965.
Prof. Dr. Dodi Devianto, M.Sc., Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Statistika dan Sains Data, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Judul Orasi: Statistika dan Sains Data dalam Era Digital: Menggabungkan Kekuatan Analisis Deret Waktu dan Kecerdasan Buatan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Anthoni Agustien, M.S., Guru Besar Tetap dalam bidang Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Judul Orasi: Eksplorasi Bakteri Termofilik Sumatera: Potensi Bioteknologi untuk Industri, Enzim, Bioenergi, dan Biomedis Berbasis Sumber Daya Hayati.
Kemudian, Prof. Dr. Henny Herwina, Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Entomologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Judul Orasi: The Green Guardians: Serangga di Jantung Konservasi Hayati.
Pengukuhan itu ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Profesor Prof. apt. Marlina, Ph.D., yang disaksikan langsung oleh Wakil Rektor I Unand Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng.
Ketua Dewan Profesor Unand, Prof. Apt Marlina menyampaikan pada rangkaian orasi ilmiah Guru Besar hari ini, kita telah mendapatkan begitu banyak ilmu dan pencerahan dari para narasumber.
“Pengukuhan Guru Besar ini bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga sumber kekayaan intelektual yang akan semakin memperkuat tanah air kita dalam bidang ilmu pengetahuan,” sebutnya.
Ia menyampaikan dengan mengukuhkan tujuh Guru Besar baru diharapkan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan sekaligus memberi pencerahan bagi masyarakat.
“Kontribusi para profesor baru bukan hanya untuk kampus, tetapi dengan keilmuannya juga bermanfaat untuk bangsa dan dunia,” ujarnya
Dalam sambutannya, Rektor Unand yang diwakili Wakil Rektor I, Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng, menegaskan bahwa Guru Besar bukan sekadar gelar akademik, melainkan puncak keilmuan dan simbol tanggung jawab moral.
“Guru Besar harus hadir bukan hanya di ruang kelas dan jurnal ilmiah, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi persoalan masyarakat, lingkungan, dan bangsa,” sebutnya.
Ia menyampaikan para profesor merupakan motor penggerak Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Pengukuhan ini juga memperlihatkan betapa kaya potensi riset yang tengah dikembangkan Unand. Mulai dari eksplorasi sumber daya alam Sumatera Barat, pengembangan bioteknologi, pemanfaatan kecerdasan buatan, hingga kajian sejarah sosial dan konservasi keanekaragaman hayati,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruhnya menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak berhenti di ruang akademik, tetapi mampu memberikan dampak nyata bagi lingkungan, industri, kesehatan, dan kehidupan sosial masyarakat.
“Saya yakin dengan bertambahnya jumlah Guru Besar, Universitas Andalas akan semakin kuat dalam mencetak lulusan unggul, menghasilkan riset inovatif, dan memberikan kontribusi nyata bagi negeri,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pengukuhan Guru Besar ini merupakan bukti nyata Unand terus melahirkan insan terbaik bangsa.
“Mari kita jadikan ilmu sebagai jalan pengabdian, penelitian sebagai ladang harapan, dan pengabdian sebagai bukti cinta kepada bangsa dan umat manusia,” pungkasnya. (mul)