Site icon rakyatsumbar.id

UNAND Kirim Tim Tanggap Bencana ke Malalak, Rektor Tekankan Empati dan Inovasi Lapangan

UNAND Kirim Tim Tanggap Bencana ke Malalak, Rektor Tekankan Empati dan Inovasi Lapangan

Padang, rakyatsumbar.id — Universitas Andalas kembali mengerahkan Tim Tanggap Darurat Bencana untuk membantu masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, dengan fokus penyaluran bantuan ke Jorong Toboh.

Tim yang melibatkan sivitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bersama para alumninya ini dilepas secara resmi oleh Rektor UNAND di Padang.

Dalam arahannya, Rektor menegaskan bahwa kerja kemanusiaan bukan sekadar aksi sosial, melainkan ibadah yang bernilai spiritual. Ia mengingatkan seluruh anggota tim agar meluruskan niat sebelum memasuki wilayah terdampak serta menjadikan kegiatan ini sebagai ladang amal.

“Kontribusi sekecil apa pun akan tercatat sebagai amal. Niat yang benar menjadi dasar dari setiap langkah kemanusiaan,” ujar Rektor dalam sambutannya.

Rektor meminta seluruh anggota tim menjaga kondisi fisik mengingat Malalak merupakan salah satu kawasan dengan dampak terparah pada bencana tahun ini. Medan yang sulit membutuhkan ketahanan, kedisiplinan, dan kesiapan mental.

Dalam konteks yang lebih luas, Rektor menilai keberangkatan tim ini juga merupakan proses pendidikan karakter bagi mahasiswa. Menurutnya, perguruan tinggi harus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, salah satunya melalui penguatan solidaritas dan empati.

UNAND, kata Rektor, memiliki rekam jejak panjang dalam penanganan bencana, termasuk pengiriman tim medis ke Turki dan Pakistan, serta intervensi pemulihan akses air bersih di Pesisir Selatan. Pengalaman tersebut menjadi fondasi kuat dalam keterlibatan UNAND pada penanganan krisis di berbagai wilayah.

Selain mengirim dua truk bantuan logistik, Rektor menekankan agar tim memadukan aksi kemanusiaan dengan kapasitas intelektual sivitas akademika. Ia mendorong mahasiswa dan dosen untuk membaca kebutuhan masyarakat secara langsung dan menghadirkan inovasi-inovasi yang relevan.

“Identitas sebagai akademisi menuntut pendekatan yang tidak berhenti pada distribusi barang semata, tetapi juga memberi nilai tambah melalui ide dan solusi,” tegasnya.

Rektor juga mengingatkan pentingnya pendampingan dosen selama kegiatan berlangsung. Pembimbingan lapangan dinilai krusial agar mahasiswa mampu bekerja terarah, memahami risiko, dan berinteraksi secara sensitif dengan warga terdampak.

Ia menutup sambutannya dengan menyampaikan apresiasi kepada Dekan FEB UNAND beserta dosen, tenaga kependidikan, dan para alumni yang mendukung kegiatan ini. Rektor mendoakan kelancaran dan keselamatan tim selama bertugas. (rls/mul)

Exit mobile version