Rampungkan Empat Buku, Bersiap Terbitkan Buku Kelima

Padangpanjang, rakyatsumbar.id — Eksistensi Ruang Kreatif Hamasah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Bonjol Kota Padangpanjang dalam dunia literasi, terus ditunjukan dengan kembalinya akan diterbitkannya Buku Antologi Puisi. Setelah menyelesaikan proses cetak antologi cerpen bergenre horor Dua Sisi Dunia.

Pembina Ruang Kreatif Hamasah STAI Imam Bonjol Padangpanjang Imratul Handayani,M.Pd bersama pengurus Ruang Kreatif Hamasah ketika silaturahmi dengan Kepala Dinas Kominfo Kota Padangpanjang Drs.Ampera Salim,SH,M.Si menyebutkan, proses cetak buku yang digiatkan oleh Ruang Kreatif Hamasah sudah berlangsung sejak awal pandemi lalu dan hingga akhir 2020 telah dihasilkan 4 buah buku antologi.

“Pertama, buku antologi puisi Simpul Hati, buku kedua antologi cerpen Pijar Asmaradahana, buku ketiga antologi cerpen Like a Need Joke dan buku keempat antologi cerpen bergenre horor Dua Sisi Dunia. Saat ini, kita tengah menyiapkan buku kelima antologi puisi karya penyair-penyair kenamaan Sumatera Barat,” sebut Imratul Handayani yang juga dosen STAI Imam Bonjol Padangpanjang itu.

Melalui kesempatan itu, Imratul juga meminta dukungan dari Kepala Dinas Kominfo yang juga salah seorang penulis di Sumatera Barat, untuk terus men-support kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Ruang Kreatif Hamasah, termasuk juga ikut berkontribusi dalam buku antologi kelima tersebut.

“Jika berkenam, kami juga mohon bapak ikut berkontribusi dalam proses buku ini, dengan mengirimkan minimal dua buah puisi karya bapak. Kita juga akan minta kesedian dari bapak walikota dan bapak ketua DPRD untuk ikut berkontribusi pula,” harap wanita yang akrab disapa Iim itu.

Ampera Salim dalam kesempatan itu, sangat berterima kasih atas kunjungan pengurus Ruang Kreatif Hamasah STAI Imam Bonjol Padangpanjang yang telah bersedia mampir ke Dinas Kominfo sekaligus menyerahkan buku-buku yang dihasilkan oleh Ruang Kreatif Hamasah.

“Saya sangat suprise sekali. Minggu kemarin, ada teman penulis di Padang yang bilang ke saya, kalau buku yang dihasilkan oleh Ruang Kreatif Hamasah ini bagus. Dimana, dia juga membaca tulisan saya didalam buku itu, sementara saya sendiri belum baca buku itu,” sebut Ampera Salim, sambil menunjukan bagian buku yang dipuji oleh Yurnaldi, mantan wartawan Kompas.

Menurut Ampera, konsistensi Ruang Kreatif Hamasah dalam menerbitkan buku harus tetap dijaga, apalagi belum banyak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang mampu menerbitkan buku seperti yang dilakukan oleh Ruang Kreatif Hamasah ini. Hendaknya, virus menulis itu juga ditularkan kepada TBM-TBM lain yang ada di Padangpanjang maupun di Sumatera Barat.

“Kepada adik-adik pengurus Hamasah yang juga mahasiswa STAI Imam Bonjol Padangpanjang, saya berpesan teruslah menulis, jangan mudah patah semangat, karena dengan menulislah kita akan dikenal orang,” pesan Ampera Salim yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Padangmagek Kabupaten Tanahdatar. (ned)