Padang, rakyatsumbar.id – PT Semen Padang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Kali ini, perusahaan menyalurkan bantuan senilai Rp30 juta kepada Kelompok UMKM Seribu Keripik di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Bantuan tersebut disalurkan kepada 20 pelaku usaha rumah tangga yang bergerak di bidang makanan ringan, sebagai bagian dari program Forum Nagari Kelurahan Batu Gadang. Penyerahan bantuan berlangsung di Sekretariat UMKM Seribu Keripik, Senin (27/10/2025), dan dihadiri oleh Staf TJSL PT Semen Padang Nurwan, Camat Lubuk Kilangan Nurul Widya Siska, Lurah Batu Gadang Syafardi, Ketua Forum Nagari Dirmansyah, Ketua LPM Helmiyetti, serta para pelaku UMKM yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.
Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernardino, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di lingkungan pabrik. Ia berharap, kelompok UMKM Seribu Keripik dapat tumbuh menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Program ini adalah wujud komitmen kami untuk terus tumbuh bersama masyarakat. Kami berharap UMKM Seribu Keripik menjadi program unggulan di Batu Gadang dan berkembang lebih besar di masa depan. Inisiatif ini juga sejalan dengan Asta Cita pemerintah, khususnya dalam mendorong pemerataan pembangunan ekonomi dan penguatan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” ujar Win Bernardino.
Sementara itu, Ketua Forum Nagari Batu Gadang, Dirmansyah, menjelaskan bahwa bantuan kali ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya. Jika pada 2024 fokusnya pada pelatihan desain dan kemasan produk agar lebih menarik di pasaran, maka tahun ini diarahkan pada peningkatan kapasitas produksi.
“Tahun ini kami dorong agar produksi meningkat tanpa mengabaikan kualitas. Bantuan yang diberikan berupa bahan baku seperti minyak, gula, tepung, beras, bawang, talas, telur, serta peralatan seperti mixer dan blender, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelaku usaha. Harapannya, produksi naik, penjualan lancar, dan pendapatan keluarga ikut bertambah,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika program ini berjalan baik dan memberi dampak signifikan, Forum Nagari Batu Gadang bersama PT Semen Padang akan mendorong peningkatan program serupa pada tahun berikutnya.
Camat Lubuk Kilangan, Nurul Widya Siska, mengapresiasi langkah PT Semen Padang yang konsisten membantu pelaku usaha kecil di wilayahnya. Menurutnya, bantuan tersebut bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi dorongan moral bagi para pelaku UMKM agar terus berinovasi dan percaya diri bersaing di pasar.
“Terima kasih kepada PT Semen Padang atas kepeduliannya terhadap masyarakat yang berupaya meningkatkan perekonomian keluarga. Tahun lalu ibu-ibu sudah dilatih terkait kemasan, dan itu penting, karena sering kali produk kita kalah di kemasan, padahal dari segi rasa tidak kalah dengan daerah lain,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua LPM Batu Gadang, Helmiyetti, yang menyatakan dukungannya terhadap pengembangan UMKM Seribu Keripik. Ia berharap, selain peningkatan kapasitas produksi, aspek pemasaran juga mendapat perhatian agar produk lokal Batu Gadang mampu bersaing lebih luas.
“UMKM ini sudah siap menerima pesanan dan terus berkembang. Kami berharap usaha ini dapat menjadi penopang ekonomi warga serta mendukung program Pemko Padang dalam pengentasan kemiskinan melalui penguatan UMKM,” katanya.
Salah satu anggota UMKM Seribu Keripik, Yuliarti, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima. Perempuan yang sehari-hari memproduksi kue basah ini mengaku bantuan tersebut sangat membantu dalam mengembangkan usahanya.
“Terima kasih banyak kepada PT Semen Padang. Bantuan ini sangat bermanfaat. Saya bisa menambah produksi dan memenuhi lebih banyak pesanan dari warung dan tetangga sekitar,” ucapnya dengan semangat.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Semen Padang terus konsisten mendampingi masyarakat, tidak hanya lewat bantuan ekonomi, tetapi juga melalui pelatihan, pengembangan kapasitas, dan pendampingan berkelanjutan. Kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat menjadi modal penting untuk mewujudkan kemandirian ekonomi lokal. (*)

