Site icon rakyatsumbar.id

PKM UNP Perkenalkan Formula Pseudomonas Berfluoresens Untuk Ketahanan Pangan

Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt., membuka secara resmi kegiatan PKM Departemen Biologi UNP di Kelompok Tani Bunga Dahlia di Nagari Pematang Panjang, Kabupaten Sijunjung.

Padang, Rakyat Sumbar-Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Negeri Padang (UNP) menyerahkan formula Pseudomonas Berfluoresens PfCasCas3-molase kepada Kelompok Tani Bunga Dahlia di Nagari Pematang Panjang, Kabupaten Sijunjung. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prof. Dr. Linda Advinda, M.Kes., bersama tim dosen Departemen Biologi dan Agroindustri FMIPA UNP.
Formula yang diserahkan berupa agen hayati Pseudomonas berfluoresen strain PfCasCas3 yang telah diformulasi menggunakan molase. Inovasi ini merupakan hasil penelitian panjang yang dikembangkan oleh Prof. Linda Advinda sejak beberapa tahun terakhir. Formula ini diklaim mampu membantu petani dalam menghadapi penyakit Blood Diseases Bacteria (BDB) yang selama ini menjadi ancaman utama bagi tanaman pisang.
Menurut Prof. Linda, formula tersebut berfungsi untuk memudahkan proses penyimpanan serta perlakuan pada bibit tanaman. Sebelum sampai ke tangan masyarakat, inovasi ini juga telah diperkenalkan melalui berbagai expo penelitian yang berfokus pada bidang pertanian dan pengendalian penyakit tanaman.
Selain penyerahan formula, tim pengabdi juga membagikan sekitar 250 bibit pisang yang telah diperlakukan dengan Pseudomonas Berfluoresens PfCasCas3-molase.
“Bibit tersebut memiliki ketahanan lebih baik terhadap serangan bakteri penyebab BDB. Penyerahan bibit sekaligus penanaman simbolis dilaksanakan di Kantor Nagari Pematang Panjang pada 9–10 September 2025 yang lalu,” ucap Linda Advinda.
Prof. Linda Advinda menambahkan, Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt., sangat mengapresiasikan atas kontribusi UNP melalui kegiatan pengabdian ini.
“Wabup dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa program tersebut sejalan dengan rencana pemerintah daerah menjadikan tanaman pisang sebagai salah satu komoditas unggulan Kabupaten Sijunjung,” jelasnya.
Prof. Linda Advinda menambahkan, pengabdian ini masuk dalam Riset Inovasi Nasional (RIRN) pada kelompok pangan. Menurutnya, pengembangan agen hayati ramah lingkungan ini relevan dengan visi Asta Cita Indonesia, terutama dalam upaya mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, formula Pseudomonas PfCasCas3-molase juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi ini dinilai mampu mengurangi penggunaan pestisida kimia (SDGs 12), sekaligus berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan petani dan penanggulangan kemiskinan (SDGs 1).
Prof. Linda Advinda berharap teknologi ini dapat diadopsi secara luas oleh petani pisang di berbagai daerah.
“Dengan begitu, produksi pisang dapat meningkat, sementara ancaman penyakit BDB dapat ditekan secara efektif tanpa merusak lingkungan,” ucapnya.
Prof. Linda Advinda menjelaskan juga, masyarakat petani yang hadir dalam acara ini menyambut baik program tersebut. “Mereka menilai inovasi dari UNP menjadi solusi nyata terhadap masalah yang selama ini mereka hadapi dalam membudidayakan pisang,” paparnya.
Melalui kegiatan ini menurut Prof. Linda Advinda UNP menegaskan komitmennya untuk terus menghubungkan hasil riset dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga motor penggerak kesejahteraan rakyat di daerah. (Edg)
Exit mobile version