Site icon rakyatsumbar.id

Perpustakaan Adi Negoro Diapresiasi Perpusnas, Komit Kembangkan Pendidikan Literasi

Peserta Bimtek foto bersama dengan Walikota Riyanda Putra.

Sawahlunto, rakyatsumbar.id – Program pendidikan literasi terus berkesinambungan di Perpustakaan Adi Negoro, Sawahlunto, setelah mendapat perhatian dan dukungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), sebuah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan.

Hari ini, Senin, 21 April 2025, perpustakaan yang berada di zona A Warisan Dunia UNESCO ini kembali menggelar kegiatan untuk kedua kali di tahun ini melalui program Bimbingan Teknis Membaca Nyaring selama 6 hari melibatkan sekitar 150 peserta berbagai unsur seperti guru, orang tua, pustakawan, dan pegiat literasi.

Bimtek tersebut melibatkan dua Nara sumber penggerak dunia literasi
yakni, Wulan Mulya Pratiwi,S.SIT, M.H dan Jumita Rahmi,S.T memberikan berbagai materi khusus tentang “membaca nyaring” dihadapan sekitar 150 peserta terdiri dari guru-guru TK dan SD, orang tua, pustakawan, dan pegiat literasi, secara bergiliran.

Walikota Sawahlunto Riyanda Putra dibagian sambutannya sangat mengapresiasi program ini karena sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan literasi Kota Sawahlunto menuju masyarakat Indonesia Unggul dan berdaya saing.

Dibagian lainnya disebutkan, membaca nyaring bukan hanya sekedar membaca tapi juga membangun emosional antara anak dan orang dewasa guru dengan murid dan anak dengan orang tuanya, meningkatkan daya imajinasi, memperkuat kemampuan bahasan, dan menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan aktifitas membaca.

“Oleh karena itu keterlibatan guru, pustakawan, pegiat literasi, sangat diperlukan. Sebagai catatan, membaca nyaring terbukti mampu meningkatkan keterampilan berbahasa, minat baca, serta mempererat hubungan silaturahmi antara anak dan orang dewasa.” Katanya.

Guru sebagai pendidik utama disekolah dan orang tua di rumah, sambungnya, sangat memiliki peran penting membangun budaya dan jatidiri bangsa. Sedangkan pustakawan sebagai pengelola informasi dan promotor literasi di perpustakaan selain jadi agen perubahan ditengah masyarakat.

Hal ini jadi gerakan bersama mewujudkan Sawahlunto sebagai kota ramah anak dan ramah literasi, tumbuhnya generasi masyarakat cerdas, kritis, kreatif, dan berakhlak mulia. ” Ini sangat sesuai dengan visi dan misi kami menjadikan Sawahlunto sebagai kota kreatif.

“Saya berharap setelah bimtek ini ada kegiatan-kegiatan dari perpustakaan yang bisa jadi iven kreatif di Kota Sawahlunto.” Pungkas dia.

Kapala Duna Perpustakaan dan Kearsipan Jon Hendri,S.Sos, M.M menyebutkan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari 7 kegiatan yang dananya bersumber dari bantuan DAK Perpusnas dalam mendukung berbagai aktifitas kegiatan literasi di Perpustakaan Adinegoro Sawahlunto.

“Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari dengan tujuan setiap peserta mampu meningkatkan dan menularkan minat baca ditengah masyarakat. Selain setiap orang tua mampu bangun komunikasi yang efektif bersama anak ” ucap Jon Hendri.

Kabid Perpustakaan Nova Zahara menginformasikan, Perpustakaan Adinegoro secara berkesinambungan banyak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia literasi. Tidak hanya menggelar bimtek, tetapi juga pendidikan inklusi seperti pelatihan membuat kue, menjahit, dan beberapa program lainnya.

Hadir di acara itu, Kadisdik Asril, S.Pd, M.Pd, Kakankemenag Dr.H.Dedi Wandra,S.Ag,M.A, Ketua Forum Penggerak Literasi Adinegoro Sawahlunto Indra Yosef D, S.H, dan undangan lainnya. (Iyd)

Exit mobile version