Site icon rakyatsumbar.id

Perguruan Tinggi dan KONI Bersinergi Wujudkan Prestasi Olahraga Indonesia

Di saksikan dekan FIK UNP,Prof. Dr. Nurul Ihsan, M.Pd., Rektor UNP Dr. Ir. Krismadinata, S.T., M.T. memberikan cindera mata kepada Ketua Umum Koni Letjen TNI (Purn) Marciano Norman

Padang, Rakyat Sumbar-Peran strategis perguruan tinggi dalam mempercepat kemajuan olahraga nasional mendapat perhatian serius dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Ketua Umum KONI, Marciano Norman, menilai lembaga akademik memiliki potensi besar dalam memperkuat sistem pembinaan atlet secara berkelanjutan. Menurutnya, perguruan tinggi bukan hanya tempat mencetak intelektual, tetapi juga dapat menjadi pusat pengembangan talenta dan inovasi olahraga nasional.

Hal ini di ungkapkannya saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (5/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Marciano menegaskan, pengembangan olahraga tidak bisa hanya dilakukan oleh KONI semata.

“Saat ini masih banyak atlet berprestasi karena bakatnya. Perguruan tinggi perlu melihat potensi itu dan melakukan pendampingan serta pembinaan agar hasilnya jauh lebih optimal,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.

Lebih lanjut, Marciano menjelaskan bahwa penguatan peran perguruan tinggi bisa dilakukan melalui wadah strategis seperti Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Perkumpulan Program Studi Ilmu Keolahragaan Seluruh Indonesia (P2SIKI). Menurutnya, kedua lembaga ini diharapkan dapat aktif mendukung pembinaan olahraga baik di tingkat pusat maupun daerah, agar tercipta sistem pembinaan yang berkesinambungan dari usia muda hingga profesional.

Marciano juga menekankan pentingnya peran kampus dalam menyediakan fasilitas latihan yang memadai serta merancang metode pelatihan berbasis riset ilmiah. Dengan dukungan sport science, atlet akan lebih siap menghadapi kompetisi dari segi fisik, mental, dan strategi permainan.

“Pendekatan ilmiah akan membuat pembinaan lebih terukur dan efektif, bukan hanya berdasarkan pengalaman pelatih semata,” imbuhnya.

Selain menggandeng perguruan tinggi, KONI juga memperluas jaringan kolaborasi dengan sektor swasta. Marciano mengungkapkan, berbagai ajang seperti KONI Bayan Championship dan PON Bela Diri yang bekerja sama dengan Djarum Foundation menjadi langkah nyata memperbanyak kompetisi bagi atlet nasional. Menurutnya, semakin banyak kompetisi akan semakin memperkaya pengalaman dan meningkatkan kualitas atlet Indonesia.

KONI optimistis kolaborasi antara akademisi, pelaku olahraga, dan dunia usaha akan menjadi kekuatan besar bagi Indonesia dalam menembus level prestasi dunia. Target besar Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) adalah menempatkan Indonesia di posisi 10 besar dunia pada tahun 2032, dan meningkat menjadi 5 besar pada 2044.

“Dengan sinergi yang kuat, target tersebut bukan hal mustahil,” tegas Marciano.

Marciano juga menyinggung perkembangan prestasi Indonesia di ajang internasional. “Pada Olimpiade Tokyo, Indonesia berada di peringkat 50-an dengan satu medali emas dari ganda putri bulutangkis, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Di Olimpiade Paris, kita naik ke peringkat 30-an lewat dua emas Veddriq Leonardo di panjat tebing dan Rizki Juniansyah di angkat besi. Untuk mencapai 10 besar pada 2032, kita harus menembus 20 besar di Olimpiade Los Angeles 2028,” paparnya optimistis.

Sementara itu, Rektor UNP, Krismadinata, menyambut baik kerja sama antara perguruan tinggi dan KONI. Ia menegaskan komitmen kampusnya untuk memperkuat kolaborasi melalui riset dan inovasi sport science. “UNP berkomitmen mendukung pengembangan olahraga berbasis ilmu pengetahuan. Di sini, olahraga tidak hanya melahirkan atlet tangguh, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa yang sportif dan berintegritas,” ujarnya menutup kegiatan tersebut.(Edg)

Exit mobile version