Site icon rakyatsumbar.id

Ngopi di Rumah Datuak: Tiga Tokoh, Satu Tekad untuk Olahraga Sumbar

Suasana pagi di kediaman Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si, Datuak Nan Sati terasa hangat dan bersahaja. Secangkir kopi disandingkan dengan diskusi santai bertiga: Fauzi Bahar, tokoh adat dan akademisi olahraga; Hamdanus, mantan Plt Ketua KONI Sumbar sekaligus calon kuat Ketua KONI ke depan; dan Septri, dosen muda UNP yang baru saja mencetak sejarah sebagai wasit Asian Karate-do Federation (AKF).

Padang,Rakyat Sumbar Suasana pagi di kediaman Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si, Datuak Nan Sati terasa hangat dan bersahaja. Secangkir kopi disandingkan dengan diskusi santai bertiga: Fauzi Bahar, tokoh adat dan akademisi olahraga; Hamdanus, mantan Plt Ketua KONI Sumbar sekaligus calon kuat Ketua KONI ke depan; dan Septri, dosen muda UNP yang baru saja mencetak sejarah sebagai wasit Asian Karate-do Federation (AKF).

Pertemuan itu tak dirancang formal. Tapi justru dari kesederhanaan suasana, lahir obrolan bernas soal masa depan olahraga Sumatera Barat. Dari pembinaan atlet, kualitas SDM, hingga arah kebijakan KONI Sumbar ke depan.

“Olahraga itu bukan hanya urusan menang-kalah, tapi soal membentuk karakter, semangat juang, dan identitas kita sebagai orang Minang,” ujar Prof. Fauzi Bahar, Ketua ISORI (Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia) Sumbar masa bakti 2023–2027.

Dalam diskusi, Hamdanus tampil sebagai penghubung lintas generasi. Ia menekankan pentingnya membangun kebersamaan antar pelaku olahraga di Sumbar. Sebagai sosok yang pernah memimpin KONI dalam masa transisi, ia memahami betul perlunya arah yang jelas dan organisasi yang sehat.

“Musorprov mendatang bukan hanya ajang memilih ketua, tapi momentum menyatukan energi. Kita harus rumuskan ulang sistem pembinaan, transparansi, dan arah prestasi yang konkret,” ujar Hamdanus, yang dikenal dekat dengan banyak pelatih, wasit, dan atlet akar rumput.

Sementara itu, Septri, yang baru saja menyelesaikan uji sertifikasi wasit AKF di Colombo, Sri Lanka, membuktikan bahwa SDM olahraga Sumbar tak kalah bersaing di level Asia.

Prof. Fauzi menambahkan, ISORI sebagai rumah keilmuan olahraga, siap menjadi mitra strategis KONI dan pemerintah. “Kami tidak hanya ingin bicara di ruang akademik. ISORI hadir untuk memberi solusi nyata di lapangan. Dari sport science hingga desain pembinaan usia dini,” jelasnya.

Obrolan pagi itu ditutup dengan semangat yang sama: membawa olahraga Sumatera Barat ke arah yang lebih baik, terukur, dan berdaya saing.

Tiga tokoh dengan latar berbeda, namun satu tekad. Bahwa Ranah Minang punya potensi besar di bidang olahraga — tinggal bagaimana arah kebijakannya dikelola dengan hati, akal, dan semangat gotong royong.(*)

Exit mobile version