Site icon rakyatsumbar.id

Luapan Sungai Batang Lumpo Ancam Warga, Pemerintah Harus Turun Tangan

Luapan Sungai Batang Lumpo merendam pemukiman dan area persawahan di Kenagarian Taratak Tangah Lumpo beberapa waktu lalu.

Pesisir Selatan, rakyatsumbar.id -Masyarakat Nagari Taratak Tangah Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan harapkan adanya perhatian pemerintah, baik pemerintah kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat.

Hal ini terkait perbaikan Sungai Batang Lumpo yang semakin hari semakin mengancam perumahan masyarakat setempat.

Bahkan setiap hujan turun dengan intensitas sedang, daerah tersebut sudah menjadi langganan banjir.

Selain merendam perumahan warga setempat, dampak luapan dari sungai Batang Lumpo juga telah merendam sekitar 500 hektare sawah masyarakat setempat.

“Hujan deras sebentar saja, maka ancaman terendam banjir sudah pasti, karena hal tersebut sudah menjadi langganan. Ditambah lagi area persawahan yang merupakan tempat mengantungkan hidup, karena petani merupakan mata pencaharian kita, semua sudah terendam banjir,” ucap salah seorang warga, Ujang kepada wartawan di Taratak Tangah Lumpo, Rabu (8/2/2023).

Kalau hal ini tidak disikapi oleh Pemerintah, maka selain semakin mengancam pemukiman warga juga akan berdampak terhadap kehilangan mata pencaharian akibat sawah sudah hancur akibat terjangan banjir.

“Untuk itu kita berharap semoga keluhan masyarakat bawah dikabulkan oleh Pemerintah,” ulasnya.

Sementara Walinagari Taratak Tangah Lumpo, Deweel Colivetra Dt Nan Batuah  membenarkan bahwa wilayahnya termasuk salah satu daerah rawan banjir.

Penyebab banjir tersebut, dampak luapan Sungai Batang Lumpo yang kondisinya sudah sangat memprihatikan karena beberapa pengaman tebing yang sudah jebol.

Bahkan belum lama ini hujan deras yang terjadi di beberapa wilayah di Pesisir Selatan, di Kenagarian Taratak Tangah Lumpo juga termasuk salah satu daerah yang parah dampak banjir.

“Belum lama ini banjir kembali terjadi di daerah ini, selain merendam pemukiman warga, luapan Sungai Batang Lumpo juga merendam sekitar 500 area persawahan masyarakat,” ucap Walinagari.

Bahkan untuk menghindari adanya korban jiwa maka sekitar 30 rumah dalam 1 kampung di Kenagarian Taratak Tangah Lumpo yang selalu menjadi langganan banjir harus dipindahkan ke Bukit Parit.

Ia berharap kepada Pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk dapat membantu pembangunan seperti pengamanan tebing sungai batang lumpo sehingga tidak selalu mengancam pemukiman dan area persawahan.

Sebab, kalau hal ini tidak segera ditangani maka luapan sungai akan semakin membesar dan akan menghancurkan seluruh pemukiman dan area persawahan. (rik)

 

Exit mobile version