20/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kuncinya Saling Menguatkan dan Menyemangati

Kuncinya Saling Menguatkan dan Menyemangati

Pasien positif Covid-19 ketika menjalani isolasi di RSUD Kota Padangpanjang, mereka saling menyemangati dan menguatkan hingga 22 dari 25 pasien positif sudah dinyatakan sembuh.

Kesaksian dari Pasien yang Sembuh dari Covid-19 Setelah Menjalani Isolasi 14 Hari

Oleh : Jon Kenedi—Padangpanjang

Menjadi pasien yang terinveksi  2019 (Covid-19) tidaklah pernah terlintas dibenak seseorang. Apalagi harus menjalani perawatan isolasi di sebuah Rumah Sakit selama 14 hari, tentunya beragam anggapan dan bayang-bayang kematian selalu datang.

Maraknya pemberitaan diberbagai media yang menjelaskan tentang bahayanya penyakit ini. Yang kemudian membuat banyak masyarakat berasumsi bahwa penyakit ini mematikan dan bahkan sulit untuk disembuhkan. Hal ini dikarenakan vaksin dari virus ini juga belum ditemukan. Namun demikian, ternyata selagi dapat mematuhi protokol kesehatan, besar kemungkinan mereka yang terpapar virus ini dapat disembuhkan.

Segala gambaran tersebut terlukis pada keluarga Drs.H. Deswandi,M.Kes Dt. Mangkuto Sati, satu keluarga ini beberapa waktu lalu terpapar oleh virus yang tengah mewabah di seluruh daerah khususnya Kota Padangpanjang. Dimana, Kota Padangpanjang memiliki 25 pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan 22 pasien diantaranya sudah dinyatakan sembuh dengan hasil sampel negatif. Bagi mereka, peristiwa ini bukanlah untuk ditakuti, keluarga ini terinfeksi dari pasien yang sebelumnya telah terjangkit positif covid.

“Disini kami sebagai positif covid tidak merasakan gejala apapun terkait dengan gejala positif covid, artinya disini kami hanya sebagai OTG yaitu Orang Tanpa Gejala, meskipun demikian kami tidak berputus asa, kami berkeyakinan bahwa kami bisa sehat dan sembuh, segala protokol kesehatan kami laksanakan saat kami tengah melakukan isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangpanjang waktu lalu,” jelas Ibu Neliwati, istri dari Keluarga Deswandi via telepon, Kamis (28/05/2020).

Dijelaskannya, selama melakukan karantina di RSUD, keluarganya bersama rekan positif lainnya melakukan berbagai aktivitas seperti olahraga, menaikkan imunitas tubuh, mengkonsumsi makanan yang bergizi serta rajin mencuci tangan dengan pola hidup sehat. Pihaknya, juga menghimbau kepada masyarakat, untuk jangan mengasingkan mereka yang positif.

“Semenjak kami dinyatakan sembuh, kami masih tetap melaksanakan dan patuh pada protap dari pemerintah untuk diisolasi mandiri atau tidak keluar selama seminggu, hal tersebut kami taati,” tegasnya.

Sementara itu, bagi Monalisa (31), perawat IGD RSUD Kota Padangpanjang, ketika Ibu dari dua orang anak itu mengetahui dirinya positif Korona, hasil swab setelah kontak dengan pasien berinisial (NS), 30 April lalu. Hanya terbayang kematian yang dia hadang.

“Waktu saya tahu positif Korona, rasanya cuma kematian yang akan saya hadang, karena begitu ganas nya virus Korona dari berita yang beredar,” ungkap Pasien 03 tersebut saat dihubungi.

Seluruh keluarganya panik dan terpukul. Yang mereka tahu, virus Korona dari berita yang beredar, dapat merenggut nyawa seseorang. Tapi kepanikan itu berusaha mereka tutupi dengan memotivasi serta menguatkan Mona.

“Jadi motivasi terbesar saya itu adalah keluarga yang selalu mendukung dan menguatkan saya,” lanjut Mona.

“Sebenarnya dulu, sebelum saya masuk dalam tim covid, saya sudah mengatakan kepada keluarga kalau resiko yang akan saya hadapi adalah kematian. Jadi kalaupun takdir itu menghampiri, saya berharap, keluarga dapat mengikhlaskan saya,” Mona bersama 13 orang tenaga kesehatan yang lain, kemudian harus menjalani isolasi di RSUD Kota Padangpanjang sejak hasil swab dirilis 30 April.

Selama dua hari diisolasi, Mona merasakan sesak nafas, sempat memakai bantuan oksigen, lidah pun tak berasa. Namun gejala itu perlahan hilang setelah hari berikutnya.

“Selama isolasi, saya diberikan obat makan dan Vitamin C. Karena saya juga bermasalah di lambung, saya diberikan tambahan obat untuk lambung,” kata Mona.

Setelah berjuang selama 12 hari, Mona kemudian dinyatakan negatif Korona setelah dua kali hasil swab . Tepatnya pada 12 Mei, Mona bersama 10 Nakes yang lain, dinyatakan sembuh dari Korona.

Tergabung sebagai Ibu Bhayangkari, dukungan kepada Mona turut disampaikan Ibu Kapolri, Ibu Kapolda dan Ibu Kapolres yang meneleponnya langsung sehari sesudah dirinya dinyatakan positif.

Ada pesan yang diberikan Monalisa kepada masyarakat dalam memutus mata rantai Korona. Dia menyarankan masyarakat jangan keluar rumah bila tidak ada keperluan yang memaksa

“Kalau tidak perlu keluar rumah tolong jangan keluar, kalaupun harus keluar tolong jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan. Kami minta masyarakat jujur dengan keluhan apapun yang dirasakan dan jujur menyampaikan riwayat perjalanan dari manapun, tolong sampaikan dengan jujur,” pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.