Padang, rakyatsumbar.id — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat kembali menggelar Anugerah KPID Sumbar 2025, ajang tahunan yang menjadi barometer kualitas penyiaran televisi dan radio di ranah Minang. Puncak acara akan berlangsung Selasa (25/11) di Studio TVRI Sumbar.
Memasuki penyelenggaraan ke-9 sejak 2016, tahun ini KPID mengangkat tema “Sumbar di Era Digital: Mengukir Kualitas, Merajut Inovasi Penyiaran.” Tema tersebut, menurut Ketua Panitia Pelaksana Yusrin Trinanda, menjadi landasan penting untuk mendorong lembaga penyiaran terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan dinamika kebutuhan informasi publik.
“Perkembangan dunia digital sangat cepat, karena itu lembaga penyiaran harus mampu menguatkan inovasi sekaligus menjaga kualitas siaran,” kata Yusrin dalam konferensi pers, Senin (24/11).
Tahun ini, KPID Sumbar menetapkan 14 kategori penghargaan, termasuk satu kategori baru yaitu Pendidikan. Penambahan tersebut, menurut Yusrin, didorong oleh meningkatnya jumlah program edukasi yang diproduksi TV dan radio.
“Kita melihat pertumbuhan positif karya-karya penyiaran yang menyorot isu pendidikan. Ini sangat strategis dalam membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar,” ujarnya.
Yusrin yang juga Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran menambahkan, melalui kategori ini, KPID berharap lembaga penyiaran terus membangun konten-konten edukatif untuk memperkuat kecerdasan masyarakat dan mendukung kemajuan daerah.
Dalam konferensi pers tersebut, Yusrin didampingi Ketua KPID Sumbar Robert Cenedy MH, serta komisioner lainnya Ficky Tri Saputra dan Baldi Pramana.
Untuk menjaga objektivitas, KPID Sumbar melibatkan dewan juri dari berbagai unsur, seperti akademisi, praktisi media, dan pemerintah daerah. Mereka adalah Dr. Otong Rosadi (pemerhati media, Universitas Eka Sakti), Jonedi Kambang (praktisi televisi), dan Rudi Rinaldi (Kepala Dinas Kominfotik Sumbar).
“Penjurian berlangsung lebih dari delapan hari. Semua karya diputar, dibahas, dan ditelaah mendalam, baik dari aspek tema, kualitas produksi, maupun dampak bagi masyarakat. Hasilnya, kami telah menentukan peringkat satu, dua, dan tiga untuk 14 kategori,” jelas Yusrin.
Kategori yang diperlombakan terbagi dalam tiga kelompok besar:
Program Siaran TV & Radio, Pelaku Penyiaran, dan Kategori Khusus.
Beberapa di antaranya meliputi: program pendidikan, berita, talkshow, feature, program anak, SSJ Terbaik, Lembaga Penyiaran Publik Lokal Terbaik, Reporter Terbaik, Presenter/Teknisi Terbaik, serta Penyiar Radio Terbaik.
Kategori khusus mencakup penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Instansi Peduli Penyiaran, Tokoh Inspiratif, Tokoh Peduli Penyiaran, hingga Lifetime Achievement.
Ketua KPID Sumbar Robert Cenedy menuturkan bahwa partisipasi lembaga penyiaran meningkat signifikan. Jumlah peserta radio, misalnya, bertambah dari 23 menjadi 27 lembaga. Begitu juga pada Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran meningkat, dari sebelumnya 8 daerah, tahun ini menjadi 12 daerah.
“Cuaca ekstrem belakangan ini tidak menghalangi teman-teman penyiaran untuk tetap melaporkan kondisi terkini. Ini menunjukkan komitmen kuat terhadap kualitas siaran,” katanya.
Robert juga menegaskan bahwa penyelenggaraan Anugerah KPID sejalan dengan amanat UU No. 32 Tahun 2022 untuk mendorong ekosistem penyiaran yang sehat, profesional, dan berorientasi publik.
“Kita berharap ajang ini terus menjadi ruang apresiasi sekaligus motivasi bagi lembaga penyiaran untuk menghasilkan konten yang berkualitas, inovatif, dan bermanfaat,” ujarnya.
Acara puncak Anugerah KPID Sumbar 2025 juga akan dihadiri Komisioner KPID Pusat Amin Syahbana, Ketua DPRD Sumbar Muhidi, serta sejumlah tokoh penting lainnya. Berbagai penampilan artis lokal turut memeriahkan acara, seperti Khairat KDI, Callizki Citra Syaris & Weria Hendri, Fadel & Mayfa Entertainment, serta Sanggar Rantiang Tagok.(mul)

