Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Komunitas Seni Kuflet kembali menggelar diskusi rutin di sekretariatnya. Kali ini, narasumbernya Jumaida, Mahasiswa Jurusan Seni Teater. Diskusi tersebut bertajuk “Apa Itu Teater, Apa Itu Drama, dan Perbedaannya”, Sabtu (01/11/2025).
Narasumber Jumaida mengatakan, Teater merupakan sebuah pertunjukan yang menghadirkan karya drama secara nyata di atas panggung dengan melibatkan unsur pemain, naskah, sutradara, tata artistik, dan penonton.
“Sedangkan drama adalah kisah atau cerita yang memuat konflik dan emosi tokoh-tokohnya, bisa disajikan dalam bentuk teks maupun pementasan. Jadi, Kalau diumpamakan, drama itu jiwa dan teater adalah wadahnya,” ujarnya.
Jumaida dalam menjelaskan pertanyaan Faruq pada sesi tanya jawab berarti bisa juga diibaratkan drama itu seperti air dan teater itu gelasnya ya, mengatakan, Iya, itu umpama sederhana yang dapat menggambarkan hubungan keduanya.
“Dalam teater pasti ada drama, namun drama belum tentu menjadi teater. Drama dapat berupa teks atau naskah yang tidak selalu dipentaskan, sementara teater merupakan bentuk perwujudan dari drama di atas panggung,” ucapnya.
Salah satu pertanyaan dari Petir yang mempertanyakan perbedaan antara aktor teater dan aktor film.
Jumaida menjelaskan, meskipun sama-sama berperan sebagai aktor, terdapat perbedaan yang mencolok dalam teknik dan gaya bermain. Aktor film biasanya bermain dengan ekspresi yang realis, karena kamera bisa menangkap detail emosi secara dekat.
“Sementara aktor teater tampil dengan gaya ekspresif yang dilebih-lebihkan, agar ekspresi dan gerakannya tetap dapat dipahami oleh penonton yang duduk jauh dari panggung,” tutur Jumaida.
Jumaida juga menjelaskan secara rinci perbedaan dilihat juga dari kostum dan tata rias sebagai tata artistik. Aktor teater biasanya mengenakan kostum yang mencolok dan riasan tegas untuk mendukung karakter yang diperankan agar terlihat jelas di bawah cahaya lampu panggung.
Salah seorang senior Kuflet Ichsan Saputra, M.Sn mengatakan, diskusi seperti ini di Komunitas Seni Kuflet sangat penting.
“Hal ini tentu untuk menunjukkan komitmen bahwasannya kegiatan literasi dalam seni sastra, teater, tari, musik dan seni rupa dan desain menjadi tanggung jawab komunitas Kuflet yang usianya menuju 29 tahun,” ucapnya. (ned)

