Padang, Rakyat Sumbar — Akses jalan ke kawasan Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, kini hanya dapat dilalui menggunakan kendaraan roda dua setelah satu ruas jalan penting terputus akibat longsor dan tergerus banjir bandang sejak awal Desember 2025.
Menurut Zal Hendri, yang akrab disapa Si Hen dan menjabat Ketua Pemuda Batu Busuk, kondisi jalan tersebut sempat memungkinkan kendaraan roda empat melewati meski sudah mengalami kerusakan. Namun hujan deras pada 9–10 Desember 2025 menyebabkan debit air meningkat dan jalan semakin rusak hingga akhirnya tidak dapat dilewati kendaraan roda empat lagi.
“Jalan terban semula sekitar 30 meter, kini semakin parah akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir dan menggerus badan jalan,” jelas Zal Hendri saat memberikan keterangan di lokasi, Sabtu (13/12/2025).
Dua alat berat telah dikerahkan untuk menangani kondisi ini, dengan satu alat aktif mengarahkan aliran air menuju jembatan lama agar rute jalan tetap terjaga, sementara alat lainnya belum melakukan aktivitas sejak jalan terputus. “Kami berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan agar distribusi sembako dan bantuan relawan tidak terhambat,” tambahnya.
Warga lainnya, Muhammad Radit Hidayah, mengungkapkan sulitnya mendistribusikan bantuan karena harus melewati jalan berlumpur dan licin. Bahkan, ia sempat terjatuh akibat kondisi jalan yang buruk, menyebabkan bantuan bercampur lumpur. “Jalan itu putus sekitar Rabu (11/12/2025) pagi akibat luapan sungai yang dipicu hujan lebat,” ujarnya.
Pantauan lapangan oleh Rakyatsumbar.id pada Sabtu sore menunjukkan jalan yang terban telah bertambah luas, memaksa masyarakat dan pengendara melewati jalur berlumpur dan sempit dengan bantuan kayu dan seng yang dipasang warga guna memudahkan akses. Beberapa pengendara terlihat kesulitan bahkan harus mendorong kendaraannya melewati medan licin.
Keprihatinan warga dan tokoh muda di Batu Busuk ini menjadi seruan penting bagi pemerintah Kota Padang untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur demi keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat serta kelancaran distribusi bantuan di kawasan terdampak. (fwi)

