Site icon rakyatsumbar.id

Ketika Kekerasan Menjadi Sorotan: Pelajaran dari Kasus Mario Dandy dan Pentingnya Memahami Subjek Hukum

Oplus_131072

Kasus penganiayaan yang menimpa David Ozora oleh Mario Dandy sempat mengguncang perhatian publik. Selain karena tingkat kekerasannya, kasus ini menarik untuk dilihat sebagai contoh bagaimana hukum menilai kedudukan seseorang sebagai subjek hukum.

Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa setiap individu memang diakui sebagai pemilik hak dan kewajiban, namun kapasitas hukum mereka tidak selalu sama.

Dalam teori dasar hukum, subjek hukum merujuk pada siapa pun yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Mario Dandy dan Shane Lukas termasuk kategori orang dewasa yang secara hukum memiliki kemampuan bertindak penuh.

Tindakan mereka yang dilakukan dengan sadar dan terlibat langsung dalam penganiayaan menjadi dasar kuat bagi pertanggungjawaban pidana yang dijatuhkan kepada keduanya.Sementara itu, keterlibatan AG menunjukkan bahwa tidak semua subjek hukum berada dalam posisi yang sama.

Sebagai anak di bawah umur, ia tetap diproses secara hukum, tetapi melalui mekanisme peradilan anak yang memberikan perlakuan berbeda dibandingkan orang dewasa.

Hal ini menegaskan bahwa kapasitas bertindak tidak hanya ditentukan oleh tindakan yang dilakukan, tetapi juga oleh usia serta perkembangan psikologis pelaku.

Di sisi lain, keberadaan korban dalam hal ini David Ozora tidak dapat dipisahkan dari pembahasan. David merupakan subjek hukum yang hak-haknya harus dilindungi dan dipenuhi oleh negara, terutama hak atas keadilan dan pemulihan. Kasus ini mengingatkan bahwa posisi korban sering kali membutuhkan

perhatian lebih besar, karena mereka kehilangan kemampuan membela haknya setelah mengalami tindakan kekerasan.Kasus ini juga memperlihatkan bahwa pertanggungjawaban pidana tidak sematamata dilihat dari siapa yang melakukan tindakan, tetapi juga siapa saja yang berperan mendukung atau memfasilitasi terjadinya tindak pidana.

Rekaman yang dibuat Shane, misalnya, menunjukkan bahwa peran pembantu tetap memiliki konsekuensi hukum yang nyata.Jika ditinjau secara lebih luas, peristiwa ini menegaskan bahwa konsep subjek hukum bukan hanya teori abstrak dalam perkuliahan. Ia benar-benar bekerja dalam praktik, terutama ketika posisi pelaku dan korban berbeda dalam usia, kapasitas bertindak, dan tingkat keterlibatannya.

Setiap orang berada dalam kerangka hukum yang memuat hak, kewajiban, dan bentuk pertanggungjawaban masing-masing.

Pada akhirnya, kasus Mario Dandy menjadi pengingat bahwa kekerasan tidak hanya menyisakan luka fisik dan psikologis, tetapi juga membuka ruang refleksi tentang pentingnya memahami hukum sejak dini. Masyarakat membutuhkan literasi hukum yang lebih kuat agar setiap individu menyadari bahwa tindakan apa pun memiliki konsekuensi, baik secara moral maupun secara hukum. (*)

Exit mobile version