Site icon rakyatsumbar.id

Kasus Stunting di Sumbar Terus Meningkat

Anggota DPR-RI Ade Rezki Pratama

Anggota DPR-RI Ade Rezki Pratama

Padangpariaman, rakyatsumbar.id— Anggota Komisi IX DPR-RI dari Fraksi Gerindra Ade Rezki Pratama mengatakan, kontribusi aktif seluruh elemen masyarakat dalam upaya penanganan Stunting menjadi fondasi penting untuk memperkuat pembangunan daerah.

“Kasus stunting di Sumbar terus meningkat sehingga penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama,” kata Ade Rezki Pratama saat Sosialisasi Program Bangga Kencana di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padangpariaman, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, penanganan Stunting bukan hanya urusan kesehatan tetapi investasi krusial bagi masa depan daerah dan bangsa karena kondisi gagal tumbuh pada anak tersebut berdampak langsung pada kemampuan kognitif dan produktivitas generasi penerus.

Ia menyampaikan, keberhasilan pembangunan daerah bergantung pada kualitas sumber daya manusianya (SDM) sehingga jika suatu daerah atau bangsa memiliki SDM yang kognitif dan produktivitasnya lemah maka laju pertumbuhan pembangunan pun melambat.

“Bagaimana daerah bisa maju jika generasi penerusnya tidak sehat, cerdas dan produktif? Disinilah letak korelasi langsung antara penanganan stunting dengan akselerasi pembangunan daerah,” katanya.

Ade Rezki menjelaskan, upaya percepatan penurunan stunting tidak dapat hanya dibebankan kepada pemerintah pusat atau daerah saja karena perlunya sinergi dan gotong royong dari semua pihak.

Hal tersebut karena banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting mulai dari pola asuh, lingkungan, sanitasi hingga air bersih.

Untuk peningkatan gizi, lanjutnya pemerintah pusat telah menggulirkan program Makan Bergizi Gratis lalu untuk penanganan sanitasi pemerintah pusat mengalokasikan anggaran salah satunya untuk jamban sehat. Untuk di Sungai Limau, lanjutnya pemerintah pusat pada tahun ini mengganggarkan Rp100 juta untuk program jamban sehat.

Namun, tambahnya masih ada aspek lainnya yang memerlukan kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat agar bangsa ini tidak tertinggal dari negara lain.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Mardalena mengatakan awalnya pihaknya tidak percaya Padangpariaman memiliki angka stunting tinggi karena daerah itu kaya dengan produksi Ikan, Ayam dan sayur yang tinggi.

Namun, lanjutnya kondisi tingginya angka stunting harus menjadi cambuk agar kondisi tumbuh dan berkembang pada anak bisa diberantas.

“Stunting bukan penyakit, tapi kondisi. Stunting bisa dicegah semenjak 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjadi bapak asuh guna membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya.

Mewujudkan pendidikan yang merata dan kesehatan yang berkualitas. Selain itu, program ini juga sejalan dengan Asta Cita ke-4 dari Visi Indonesia Emas 2045, yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia dan kesehatan. (hmi)

Exit mobile version