Site icon rakyatsumbar.id

Janice Then Tembus 80 Besar Dunia, Nurdin Halid: Jalan Menuju Olimpiade 2028 Kian Terbuka

Petenis Indonesia Janice Tjen. Istimewa

Jakarta, rakyatsumbar.id — Ketua Umum Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Nurdin Halid mengapresiasi prestasi bintang tenis putri Indonesia, Janice Tjen, yang berhasil menembus peringkat 80 WTA, turnamen tenis profesional wanita dunia.

“Jalan menuju Olimpiade 2028 pun kini kian terbuka,” kata Nurdin Halid, melalui rilis yang diterima, Selasa (21/10/2025).

Nurdin Halid menanggapi prestasi spektakuler Janice Tjen yang melejit tajam dalam setahun terakhir, dari peringkat 412 pada tahun 2024 ke posisi 80 dunia per akhir Oktober 2025.

Mengawali karir sebagai petenis pro pada 2022, menempati rangking 966 dunia, perjalanan rangking Janice Tjen meningkat tajam hingga menempati 412 tahun 2024.

“Sungguh prestasi mengagumkan. Saya menaruh apresiasi yang tinggi atas pencapaian luar biasa Janice Tjen sepanjang tahun 2025,” sebut Nurdin.

“Dengan mengoleksi 870 poin dari 23 turnamen internasional yang diikutinya, peringkat WTA Janice Tjen kini melejit ke peringkat 80 dunia dan urutan 154 dunia untuk sektor ganda,” tambah Nurdin.

Menurut politisi senior Partai Golkar itu, Janice Tjen adalah aset berharga tenis Indonesia bersama Priska Nugroho dan bintang tenis senior Aldila Sutjiadi.

Ketiganya kini menjadi trio ujung tombak Indonesia untuk mencetak sejarah: lolos ke pesta olahraga dunia Olimpiade setelah era Yayuk Basuki tahun 1988-2000.

“Janice berpeluang naik ke peringkat 54 dunia untuk bisa merebut tiket tunggal putri. Kita berharap, duet Aldila Sutjiadi/Janice Tjen bisa meraih tiket ganda putri,” ujar Nurdin, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Peringkat ganda Aldila saat ini sudah berada di posisi 45 dunia, sedangkan Janice Tjen di peringkat 154. Gabungan peringkat ganda Aldila dan Janice nantinya berpeluang menembus 50 dunia untuk bisa berlaga di Olimpiade.

Peringkat Priska Nugroho agak tersendat karena belum lama pulih dari cidera. Saat ini peringkat ganda Priska masih di posisi 204 dunia dan 273 di sektor tunggal.

Nurdin Halid menjelaskan, Pelti di bawah kepemimpinannya memiliki program khusus Road To Olimpiade 2028 untuk membantu para petenis top kita berprestasi di tingkat global, baik single seperti Davis Cup dan Billie Jean King Cup maupun multievent seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

“Program Road To Olimpiade itu memiliki 3 target utama yaitu mempertahankan juara umum medali emas SEA Games pada Desember 2025, merebut medali emas Asian Games 2026 Jepang, dan lolos ke Olimpiade 2028 di Amerika Serikat,” tutur Nurdin.

Nurdin menyebut salah satu target yang sudah dicapai ialah Timnas Tenis Putri di ajang Billie Jean King Cup 2025.

“Kita tentu bangga bahwa Timnas Tenis Putri kita berhasil promosi ke Grup I Billie Jean King Cup Zona Asia/Oceania setelah sukses menjuarai babak round-robin di Kuala Lumpur 16 – 22 Juni 2025 lalu,” ujar Nurdin.

Tantangan terdekat, kata Nurdin, ialah Timnas Davis Cup  yang kini berada di rangking 70 dunia bisa bertahan di Grup II Dunia dengan mengalahkan Togo (peringkat 63) dalam Babak Playoff Grup II Dunia, Februari 2026 mendatang di Jakarta.

“Timnas Davis Cup, kita berharap Christopher Rungkat dan kawan-kawan bisa mengalahkan Togo dalam Playoff Grup II Dunia, Februari 2026 mendatang di Jakarta sehingga kita tetap bertahan di Grup II Dunia,” terang Nurdin.

Rangking Davis Cup Indonesia saat ini berada di posisi 71 dunia. Untuk Zona Asia/Oceania, Indonesia berada di peringkat 14. Di tingkat Asia Tenggara, Tim Merah Putih berada di posisi kedua.

Janice ‘Memburu’ Yayuk Basuki

Mimpi dunia tenis Indonesia berlaga di Olimpiade bukanlah mimpi di siang bolong. Indonesia sudah pernah mengirimkan wakil ke Olimpiade lewat petenis legendaris Yayuk Basuki, Wynne Prakusya, dan Suzanna Anggarkusuma.

Yayuk yang berhasil menembus peringkat 19 dunia 4 kali lolos dan bertanding di Olimpiade 1988, 1992, 1996, 2000.

Selain di sektor tunggal, Yayuk juga tampil di Olimpiade 2000 berpasangan dengan Wynne Prakusya dan sebelumnya berpasangan dengan Suzanna Anggarkusuma di Olimpiade olimpiade 1992.

Yang menarik ditunggu ialah sepakterjang Janice Tjen untuk bisa menembus 50 besar WTA sekaligus mengantongi tiket Olimpiade 2028. Bukan hanya mengikuti jejak seniornya Yayuk Basuki menembus Olimpiade.

Lebih dari itu, mampukah Janice Tjen memburu peringkat 19 dunia yang pernah disandang Yayuk.

Janice menjadi petenis ketiga Indonesia – setelah Angelique Widjaja dan Yayuk Basuki – yang mampu menjadi kampiun dalam turnamen WTA, turnamen tenis profesional wanita dunia.

Statistik Janice dalam 2 tahun terakhir, tahun 2024 – 2025, memang mengagumkan.

Selain menjuarai tunggal dan ganda WTA 125, Janice telah mengoleksi sejumlah gelar ITF: yaitu 13 gelar ITF dan 3 runner-up di sektor tunggal; dan 6 gelar juara dan 5 runner-up ITF di sektor ganda.

Rekor menang – kalahnya juga tergolong bagus. Di tunggal, statistiknya: 121 kali menang dan 23 kali kalah atau 84.03% kemenangan dari 144 pertandingan.

Di sektor ganda, 58 kali menang dan 24 kali kalah atau 70.73% kemenangan dari 82 pertandingan.

Titik kebangkitan Janice terjadi ketika sukses mengguncang Grand Slam US Open 2025.

Sarjana Sosilogi dari Pepperdine University AS itu melejit ke posisi 149 per September 2025 usai memenangi 100 dari 113 pertandingan selama 16 bulan dan naik ke peringkat 149 dan meraih 13 gelar ITF. Peringkatnya terus melejit ke posisi 102 dunia usai menembus final nomor tunggal di WTA 250 Sao Paulo.

Ia terus melaju. Peringkatnya menembus 99 dunia usai juara di Suzhou WTA 125. Dan kini, Janice bertengger di posisi 80 besar dunia per Oktober 2025 setelah meraih juara di Turnamen WTA 125 Jinan Open, pekan lalu.   

Selain Janice yang makin mendekati raihan Yayuk di sektor tunggal, pertanyaan lain yang tak kalah menarik ialah mampukah trio Janice – Aldila – Priska mengulangi jejak sejarah trio legenda Yayuk – Suzana – Wynne tampil di sektor ganda Olimpiade?

Dikesempatan terpisah, Ketua Badan Perencanaan dan Sport Science Prof. Syahrial Bakhtiar mengapresiasi tekad Ketum PP Pelti Prof. Nurdin Halid.

Sejak memutuskan menerima tawaran menjadi Ketua Umum Pengprov Pelti Sumbar, dirinya sudah menyusun dan menawarkan program, sejalan dengan impian Ketua PB Pelli, agar petenis indonesia tampil kembali tampil di Olimpiade.

“Program Road to Olympic merupakan rencana yang disusun agar tenis Indonesia bisa kembali tampil di Olimpiade,” pungkas Syahrial Bakhtiar. (rel)

Exit mobile version