Padang, rakyatsumbar.id — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, menobatkan Diana Earlene Ghazwani, sebagai Duta Baca Kota Padang 2025.
Pelajar SMPN 8 Padang itu terpilih setelah tampil sebagai terbaik pertama pada pemilihan yang diikuti 22 pelajar SMP di Kota Padang, di Hotel Padang, Selasa, (6/5).
Sementara itu, terbaik kedua adalah Andrew Arsa Mandala, pelajar SMPN 2 Padang, dan terbaik ketiga Regia Novera, pelajar SMPN 12 Padang.
Dewan juri pada pemilihan ini adalah Firdaus Abie, (Tokoh Literasi sebagai Ketua Dewan Juri) dan Handi Yanuar (Redaktur Harian Rakyat Sumbar dan Pegiat Literasi), serta Fifin (Pegiat Literasi di Buku Bacarito).
“Insya allah, kami tanpa ragu menetapkan Diana Earlene Ghazwani sebagai Duta Baca Kota Padang,” kata Firdaus Abie.
Pemilihan Duta Baca Kota Padang, tahun 2025, dibuka dan ditutup Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang diwakili Irda Suryani, Pustakawan Ahli Muda.
Ia mengajak semua pelajar agar selalu melek dengan bacaan. Apa pun bacaan sangatlah penting dalam mengembangkan pengetahuan.
“Puluhan ribu pelajar SMP di Padang, tetapi Ananda semua sudah sampai ditahapan ini. Semoga di sekolah dan lingkungan masing-masing, Ananda akan menjadi motor penggerak untuk pengembangan literasi dan menumbuhkan semangat gemar membaca,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan, bagi yang dinobatkan sebagai Duta Baca Kota Padang, tahun 2025, bukanlah puncak dari sebuah aktivitas, tetapi menjadi langkah baru dalam pengembangan diri dan sekaligus dalam tugas dan tanggungjawab sebagai Duta Baca Kota Padang.
“Sangat banyak aktivitas yang akan dilakukan,” katanya sembari mengingatkan, bagi pelajar tidak terpilih, mereka tetaplah sebagai pemenang dalam kehidupannya.
Ketua Panitia Sefni Hayati, Pustakawan Ahli Muda menyebutkan, pemilihan Duta Baca Kota Padang, tahun 2025, diikuti 22 pelajar SMP di Kota Padang.
Pemilihan ini merupakan yang pertama kali pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dan diirencanakan akan dilaksanakan setiap tahun.
“Kita berharap, pemilihan Duta Baca Kota Padang, akan menggerakkan pengembangan literasi dan semangat gemar membaca di sekolah,” sebutnya.
“Karena diantara indikator penilaiannya adalah aktivitas apa yang sudah dilakukan siswa tersebut di sekolah dan lingkungan, berkaitan dengan menumbuhkan minat baca,” tutup Sefni. (byr/rel)