Site icon rakyatsumbar.id

Dampak Banjir Bandang, Kerugian Perumda AM Padang Rp32 M

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal.

Padang, Rakyat Sumbar – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang menjadi salah satu perusahaan yang terkena imbas paling besar akibat banjir bandang yang menghantam Kota Padang beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Perumda Air Minum (Perumda AM) Kota Padang Hendra Pebrizal mengungkapkan, maksimalnya pasokan air bersih ke pelanggan pasca banjir bandang yang melanda Kota Padang beberapa hari lalu, memakan waktu lebih kurang tiga bulan.

“Hal tersebut diakibatkan karena semua IPA (Instalasi Pengolahan Air)
yang berada dekat hulu sungai di Kota Padang mengalami kerusakan yang cukup parah dengan persentase 99 persen,” ujar Hendra Pebrizal ketika ditemui di sela sela kunjungannya di IPA Batang Guo Kuranji, Minggu (30/11/2025).

Dikatakan Hendra, bahkan estimasi kerugian Perumda Air Minum Padang dampak dari bencana alam ini mencapai Rp32 miliar. Itupun, estimasi di atas kertas, namun kenyataan di lapangan nanti bisa melebihi angka nominal Rp32 miliar tersebut.

Dengan kerusakan fasilitas layanan  diperkirakan mencapai 99 persen. Sehingga sekitar 120 ribu pelanggan atau 500 ribu jiwa yang mengalami gangguan pelayanan air bersih.

Karena hampir semua intake air bersih mengalami kerusakan, tapi yang lebih parah adalah intake Palukahan Lubuk Minturun dengan kekuatan pasokan air 300 liter perdetik. Lalu, intake Guo Kuranji dengan kekuatan 80 liter perdetik, intake Paraku 200 liter perdetik dan Intake Jawa Gadut dengan kekuatan 160 liter perdetik.

Kemudian, intake Kampuang Koto Nanggalo yang berada di pusat kota dengan kekuatan 500 liter perdetik juga mengalami kerusakan. Selain itu intake Pegambiran Lubeg dan intake Bungus Teluk Kabuang juga tidak luput dari kerusakan. “Artinya, intake IPA Perumda AM Kota Padang dengan persentase kerusakan mencapai 99 persen, “ujar Hendra.

Untuk itu Hendra, mintak dukungan semua pihak seperti pemerintah pusat, BUMN, PU, Dirjen Sumber Daya Air, Dirjen Cipta Karya, swasta, untuk segera membantu pemulihan, karena ini kebutuhan dasar layanan masyarakat.

“Tanpa air kegiatan kita tak bisa kita pulihkan, pasca banjir bandang yang menghantam Kota Padang,” ujar Hendra.

Tapi, dalam waktu lebih kurang seminggu pasca bencana Perumda AM Padang bakal berusaha warga kota mendapatkan pasokan air bersih. Hal itu diupayakan dengan subsidi silang. Yakni, IPA yang kerusakan tidak begitu parah segera dipulihkan dan sebagian airnya dialihkan ke konsumen yang IPA – nya rusak parah.

Upaya itu antara lain dengan melakukan perbaikan kecil, terhadap IPA yang tidak mengalami kerusakan parah, sudah mulai pulih kembali. Seperti, Intake Sikayan dengan kekuatan 140 liter perdetik, Intake Ulu Gadut 160 liter perdetik, Lubuk Minturun dan Paraku serta Bungus sudah mulai pulih.

Namun, semua itu belum pulih pasokan air 100 persen, pemulihan dengan maksimal bakal memakan waktu lebih kurang tiga bulan. “Karena kita akan membangun kembali infrastruktur yang rusak,” ucap Hendra. (rif)

Exit mobile version