29/03/2024
Beranda » Berkah 13 saat Unand Memasuki Usia 65 Tahun, Langkah Maju untuk Kedjayaan Bangsa

Berkah 13 saat Unand Memasuki Usia 65 Tahun, Langkah Maju untuk Kedjayaan Bangsa

Kegembiraan saat ini masih menyelimuti civitas akademika Universitas Andalas (Unand). Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) itulah status yang disandang Universitas tertua di Pulau Sumatera tersebut. Berkah dalam Dies Natalis Ke-65 dan Lustrum XIII, pada tahun 2021, mendapatkan kepercayaan menjadi perguruan tinggi di Indonesia ke-13 yang memiliki otonomi penuh bidang akademik dan non akademik. Langkah maju yang sejalan dengan motto Untuk Kedjayaan Bangsa.

Meskipun sudah hampir sebulan pasca peluncuran PTNBH Unand yang dilaksanakan pada 13 September 2021 itu, namun sejumlah umbul-umbul Dies Natalis Ke-65 dan Lustrum XIII itu sampai sekarang masih terlihat berbaris di sepanjang jalan masuk mulai dari gerbang utama kampus yang berada di Limau Manis, Kecamatan Pauh, kira-kira 15 Km dari Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Gedung Convention Hall Unand menjadi saksi kemeriahan peluncuran PTNBH saat itu. Selain dihadiri civitas akdemika Unand, para mantan Rektor Unand dan tamu undangan lainnya, Presiden Joko Widodo juga ikut memberikan sambutan secara virtual dalam Dies Natalis Unand Ke-65, Lustrum XIII yang dilaksanakan secara Hybrid tersebut.

Rektor Unand Prof Yuliandri bersama civitas akademika serta tamu undangan saat peluncuran PTNBH Unand pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-65 dan Lustrum XIII

Kegiatan yang mengusung tema Unand PTNBH Sebagai Penggerak Kolaborasi Indonesia Maju ini tercatat dikuti 1.100 orang melalui aplikasi virtual meeting. Selain itu 112 pejabat tinggi negara hingga pejabat daerah di Sumbar ikut memberikan testimoninya sebagai ucapan selamat dan apresiasi capaian Unand.

Presiden Jokowi mengapresiasi sekaligus mengucapkan selamat Dies Natalis dan atas pencapaian Unand sebagai PTNBH. saat menyampaikan sambutannya, Presiden mengatakan Universitas Andalas adalah perguruan tinggi negeri pertama yang didirikan di Pulau Sumatera yang merepresentasikan harapan kemajuan bangsa sebagaimana diperjuangkan oleh salah seorang proklamator Bung Hatta.

“Dengan pondasi yang kuat dan posisi yang maju, Unand harus mampu melompat lebih tinggi dan mengambil peran yang signifikan dalam respon distrupsi besar-besaran yang melanda kita saat ini,” sebut Presiden pada sambutannya.

Presiden berharap, Unand jadi pusat pengembangan SDM, terus mengembangkan ekosistem pembelajaran yang adaptif dan inovatif, kemudian memperkuat inovasi secara berkelanjutan serta ikut berkontribusi memberikan solusi memecahkan persoalan persoalan bangsa.

“Saya meyakini Universitas Andalas akan terus menjulang tinggi, menjadi sumbu penggerak kolaborasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mewujudkan kemajuan masyarakat, bangsa dan negara,” ungkapnya.

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Mendikbudristekdikti) Nadiem Makarim yang juga memberikan sambutannya secara virtual menyampaikan, keberhasilan Unand memperoleh PTNBH merupakan keberhasilan yang luar biasa dan patut diapresiasi.

“Dengan status baru sebagai PTNBH, Unand kini miliki otonomi yang lebih besar sehingga akan lebih banyak tawaran kerja sama antara kampus dengan industri,” sebutnya.

Ia berharap akan lebih banyak mahasiswa Unand yang mempersiapkan masa depan lewat program kampus merdeka serta lebih banyak dosen terpacu mengembangkan kapasitas diri serta berpartisipasi dalam berbagai institusi.

“Saya juga berharap Unand akan melahirkan berbagai inovasi mendorong peningkatan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa lewat pengembangan program kampus merdeka. Selain itu, Unand dapat membuka program studi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman,” terangnya saat itu.

Perubahan status dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU) menjadi PTNBH yang diperoleh setelah melewati proses yang cukup panjang. Mendapatkan sambutan banyak pihak, sebab telah melalui estafet 3 kepemimpinan Rektor mempersiapkan Unand untuk menjadi PTNBH yang dimulai dari tahun 2015 hingga 2021.

Iniasi Unand menuju PTNBH dimulai 12 Oktober 2015 pada saat itu dipimpin Rektor Prof Werry Darta Taifur, setelah mendapatkan mandat dari Menristekdikti untuk berubah status dari PTNBLU menjadi PTNBH.

Kemudian, pada Mei 2016 Rektor Unand saat itu Prof Tafdil Husni melanjutkan dengan membentuk tim persiapan perubahan status Unand dari BLU menjadi PTNBH, serta melakukan penyiapan dokumen yang dibutuhkan.Pada tahun 2017 proses penyusunan dokumen terhenti karena persiapan Akreditasi Unand.

Pada Juni 2019 Tim persiapan PTN-BH melengkapi data dan menyempurnakan Dokumen PTN-BH serta melakukan sosialisasi untuk memperoleh penyamaan persepsi dan dukungan dari internal dan eksternal. Pada Oktober 2019 Senat Akademik Unand menyetujui perubahan status Unand menjadi PTNBH.

Pada tanggal 21 November 2019,sesuai arahan Rektor Prof Tafdil Husni saat itu, dokumen PTNBH diserahkan ke Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti, yang dipimpin oleh Ketua Tim PTNBH Prof Mansyurdin. Berhubung terjadinya perubahan nomenklatur kementerian menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sekitar Oktober 2019, proses pembahasan dokumen PTNBH Unand setelah diserahkan belum dapat dilakukan.

Kemudian tanggal 8 Mei 2020, saat Prof Yuliandri menjadi Rektor Unand koordinasi dengan Direktorat Kelembagan Ditjen Dikti kembali dilakukan. Unand diminta untuk menyerahkan Naskah Akademik ke Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti sebagai kelengkapan Dokumen PTNBH yang tekah ada sebelumnya.

Kemudian 18 Juni 2020 Dirjen Dikti menugaskan tim panelis untuk membahas Dokumen PTNBH Unand. Pada tanggal 11 November tahun 2020 Naskah Urgensi PTNBH Unand diserahkan kepada Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti.Kemudian pada tanggal 17 November 2020, Rektor Unand Prof Yuliandri melakukan menandatangi Pakta Integritas yang berisi tentang komitmen Unand setelah Unand berubah status menjadi PTNBH.

Setelah pembahasan semua dokumen PTNBH selesai dilakukan, termasuk pengajuan Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang PTNBH Unand diusulkan ke Presiden. Maka keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021, tertanggal 8 Maret 2021 yang memasukan RPP PTN BH UNAND termasuk sebagai Program Penyusunan Peraturan PemerintahTahun 2021. Kemudian, melalui surat Nomor 0180/E.E3//OT/2021 tanggal 9 Maret 2021 Dirjen Dikti a.n Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Persetujuan Unand menjadi PTN Badan Hukum.

Setelah proses harmonisasi oleh Kemenkumham dilakukan, sesuai dengan mekanisme pembahasan RPP, akhirnya RPP diserahkan kembali ke Kemdikbudristek, untuk selanjutnya oleh Menteri Dikbudristek melalui surat Nomor 40353/MPK.A/HK/0101/2021, tanggal 17 Juni 2021 mengajukan permohonan ke Presiden untuk Penetapan RPP PTNBH Unand.

Umbul-umbul Dies Natalis Ke-65 dan Lustrum XIII Unand masih terlihat sepanjang jalan di area kampus utama Unand di Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Sebelum penetapan RPP oleh Presiden dilakukan, Menteri Sekretaris Negara melalui Surat Nomor B- 539/ M/D-1/HK.02.03/07/2021 tertanggal 16 Juli 2021 mengajukan Permintaan paraf RPP PTNBH Unand kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Keuangan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Akhirnya, pada tanggal 31 Agustus 2021 Presiden RI menetapkan PTNBH Unand.

“Perubahan status ini menuntut Unand agar semakin bersungguh-sungguh. Sebab tujuan PTN BH adalah menjadi word class university, menuju kampus berwawasan internasional,” sebut Prof Werry Darta Taifur, Rektor Unand periode 2011-2015 yang kini menjabat Ketua Senat Unand saat diwawancarai usai peluncuran PTNBH Unand, Senin (13/09/2021) lalu.

Kemajuan dan kemajuan terus diraih Unand di bidang pendidikan yang memiliki 12 fakultas dan 1 pasca sarjana dengan jumlah 126 program studi. Dimana 91 persen program studi ini telah teakreditasi A dan B versi BAN-PT dan LAM-PTKES, serta internasional yang terdiri dari 13 level doktor, 43 level magister, 47 di level serjana, 4 di level Diploma III, 12 spesialis,dan 7 profesi.

Dalam hal penjaminan mutu, Unand untuk akreditasi institusi memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Saat ini 44 persen program studi terakreditasi A dan termasuk 3 program studi terakreditasi unggul karena memperoleh akreditasi internasional ABET. Unand pada masa transisi ini menargetkan 60 persen program studinya terakreditasi A atau unggul.

Persentase dosen yang berpendidikan S3 (Doktor) dan setara yang dimiliki Unand juga terus meningkat, hingga akhir 2021 sudah mencapai 43,4 persen. Totalnya Unand memiliki 1.479 orang dosen, terdiri dari 161 Guru Besar, 422 Lektor Kepala, 508 Lektor, 259 Asisten Kepala dan 129 Tenaga Pengajar.

“Peningkatan kesejahteraan dosen, karyawan dan mahasiswa juga menjadi salah satu tujuan PTNBH ini. Kita berharap Unand dapat terus memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pemecahaan masalah nasional dan juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kita berharap Unand terus berada di depan dan bisa menjadi penggerak dalam kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Disampaikannya, dalam masa transisi ini diharapkan seluruh pihak menyiapkan segala sesua yang dibutuhkan. Sebab peralihan status ini membutuhkan 50 aturan yang perlu dipersiapkan segera, dan itu perlu semuanya dapat mendukung.

Bagi Prof Musliar Kasim yang pernah menjadi Rektor Unand periode 2006-2011, status PTNBH yang saat ini sudah diperoleh Unand dapat mendukung percepatan dan kemajuan Unand dalam mengelola perguruan tinggi ini dengan otonomi penuh.

“Dengan PTNBH diharapkan Unand dapat terus mengalami kemajuan. Ini tergantung pimpinan dan semua civitasnya dalam mewujudkan, sebab harapan baru mewujudkan Unand word class university,” terang Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Otonomi yang diberikan kepada PTN-BH supaya perguruan tinggi bisa lebih gesit dan cepat dalam mencapai tujuannya yaitu menghasilkan sumber daya manusia unggul dan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. PTNBH adalah level tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya, termasuk dosen dan tendik.

“Artinya ke depan ada perubahan manajemen, peluang kerjasama semakin terbuka. Jika dulu sangat sulit, kalau sekarang mau diapakan saja dibolehkan,” ungkap Musliar Kasim yang saat ini menjabat Rektor Universitas Baiturahmah.

Sementara itu, Rektor Unand Prof Yuliandri mengatakan Unand di usia yang ke-65 telah cukup dewasa dan matang. Mudah-mudahan dengan perubahan status menjadi PTNBH segala sesuatunya bisa diwujudkan untuk menjadi jalan universitas ini semakin maju.

“Kedepannya Unand harus lebih berkualitas dalam pengajaran dan pemanfaatan kampus merdeka. Unand bersama-sama dalam membangun sosial dan kemampuan mahasiswa. Tekat kita bersama di awal peralihan status bersama-sama mewujudkan kemajuan Unand, tidak hanya unsur pimpinan, dosen, tenaga pendidikan, mahasiswa, bertanggungjawab menyiapkan tantangan perguruan tinggi ke depan,” sebutnya saat menyampaikan sambutan di Lustrum ke XIII Unand tersebut.

Ia mengungkapkan, keberhasilan yang dicapai saat ini semua tidak terlepas dari kontribusi besar semua pihak. Perjuangan yang tak kenal lelah, dimana hampir 6 tahun Unand akhirnya bisa meraih status PTNBH. Mudah-mudahan capaian ini bisa dipertahankan dan dimaksimalkan.

Pada periode 2020-2024 akan fokus mewujudkan target peringkat <700 QS world university rangking, akreditasi internasional 15 persen dan atmosfer riset dan inovasi yang baik. Saat ini Unand memiliki 126 program studi dan 91 persen terakreditasi A dan B versi BAN-PT dan LAM-PTKES, serta internasional yang terdiri atas 13 level doktor, 43 level magister, 47 level sarjana, 4 level Diploma III, 12 spesialis, dan 7 profesi.

Selain itu, Unand pada 2018 telah tercatat memperoleh Bintang 3 pada QS Star, maka saat ini sedang mempersiapkan QS ranking untuk mengetahui Unand berada posisi berapa, dalam perguruan tinggi terbaik dunia.

Pemeringkatan yang dilakukan QS di tahun ini yang terbesar, ada beberapa indikator yang dilakukan QS untuk memberikan ranking kepada perguruan tinggi, yakni, Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty/Student Ratio, International Faculty Ratio, International Student Ratio. Dari hasil rilis QS WUR 2022, ada 16 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, pada peringkat 13 tercatat Universitas Andalas dengan nilai 1.001-1.200, peringkat dunia 1.201+.

Klasterisasi DIKTI, klasterisasi ataupun pemeringkatan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) pada tahun 2021 hingga laporan ini dibuat belum ditetapkan. Jika mengikuti Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 yang dikeluarkan oleh DIKTI, maka Unand berada di Klaster I bersama 15 PT lainnya dengan peringkat ke-13.

Pemeringkatan Dikti tahun 2020, dilakukan untuk 2.136 perguruan tinggi non-vokasi, baik negeri maupun swasta, yang tersedia datanya. PT dikelompokkan ke dalam 5 (lima) klaster, dengan komposisi klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 34 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 97 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 400 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi. Unand berada pada posisi ke 13 dari dari 15 perguruan tinggi.

Capaian lainnya per 31 Agustus 2021 adalah yang terkait dengan indikator di Renstra Bisnis.Jumlah keseluruhan mahasiswa yang terdaftar (D3, S1, S2, S3, Profesi dan Spesialis), pada akhir Agustus 2021 sedikit mengalami peningkatan dari 31.898 orang pada tahun 2020 menjadi 32.451 orang pada 31 Agustus 2021, khusus untuk program studi sarjana, dalam kondisi pandemi Covid-19, jumlah peminat yang mendaftar ke Unand melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020.

Ia menyebutkan, selain itu juga banyak prestasi dan inovasi yang telah dilakukan Unand. Dalam masa pandemi Covid-19, Unand juga memberikan kontribusi dengan menghadirkan laboratorium untuk melakukan pengujian sampel swab dalam membantu percepatan penanganan Covid-19 di Sumbar, begitu dengan menyiapkan rumah sakit Unand sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, dan kontribusi lainnya juga diberikan melalui masukan terhadap pemerintah daerah.

Ia juga mengapresiasi dan terimakasih mahasiswa Unand dalam pandemi tetap sukses dan berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Keberhasilan ini tentunya mengangkat nama baik Unand.

Saat ini, Unand memiliki jumlah mahasiswa aktif sebanyak 32.451 orang dengan penyebaran 3.799 orang di program Diploma III, 24.833 orang di program sarjana atau 84 persen, 842 orang di program profesi 415 orang di program Sp-1 , 2.082 orang di program magister dan 413 orang di program doktor, serta 105 orang mahasiswa asing yang berasal dari 16 negara

“Kita tekankan dengan peralihan status Unand menjadi PTNBH ini tidak akan mengizinkan mahasiswa untuk berhenti kuliah karena alasan ekonomi. Kita bertekat untuk memfasilitas mahasiswa yang kesulitan ekonomi untuk menuntut ilmu di Unand, 20 persen kuota disediakan untuk menampung mahasiswa kurang mampu berkuliah di Unand,” pungkasnya. (muharman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.