Site icon rakyatsumbar.id

Banjir Bandang Padang, Wakil Ketua DPRD Dorong Pembebasan Tagihan

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye saat berkonsultasi dengan tim Polda Sumbar saat penanganan pasca bencana di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo.

Padang, Rakyat Sumbar—Bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang beberapa waktu lalu masih meninggalkan luka mendalam dan tantangan berat bagi warga. Tak hanya merendam rumah dan infrastruktur, banjir besar itu juga melumpuhkan aktivitas ekonomi di sejumlah kawasan. Dalam situasi pemulihan yang masih berjalan terseok, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, menyerukan agar perusahaan layanan dasar seperti Perumda Air Minum dan PLN memberikan keringanan bagi pelanggan terdampak.

Saat meninjau kondisi warga di Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Sabtu (6/12/25), Mastilizal Aye menegaskan bahwa perhatian tidak boleh hanya berfokus pada masyarakat yang terdampak langsung. Menurutnya, warga Kota Padang yang tidak mengalami kerusakan fisik akibat banjir pun merasakan efek ekonomi yang signifikan, terutama mereka yang hidup dari sektor informal yang ikut terdampak lumpuhnya aktivitas kota.

Aye menyampaikan bahwa salah satu langkah paling mendesak adalah menggratiskan tagihan air bagi pelanggan Perumda Air Minum Kota Padang selama masa pemulihan. Ia juga meminta PLN memberikan potongan tagihan listrik bagi warga yang terdampak banjir. Kebijakan seperti ini, katanya, merupakan bentuk dukungan nyata yang langsung menyentuh kebutuhan harian masyarakat.

“Warga saat ini tidak hanya memperbaiki rumah. Mereka kehilangan modal usaha, peralatan kerja, bahkan sumber penghasilan. Banjir bandang ini sangat besar dampaknya bagi perekonomian Kota Padang,” ujar Aye dengan nada prihatin. Ia menambahkan bahwa mengurangi beban pengeluaran bulanan warga adalah langkah strategis yang bisa membantu mereka bangkit lebih cepat.

Ia menilai pembebasan biaya air dan pemberian diskon PLN bukan sekadar stimulus ekonomi, tetapi juga penguat moral di tengah kondisi yang serba tidak pasti. “Dengan mengganti fokus dari beban biaya ke pemulihan kondisi, warga dapat lebih cepat menata kembali kehidupan mereka,” katanya.

Dalam dialognya dengan warga yang rumahnya rusak diterjang banjir, Aye mendengar langsung keluhan terkait sulitnya memenuhi kebutuhan dasar. Banyak warga kesulitan membersihkan rumah, mengatur sanitasi, dan mencari peralatan yang hilang atau rusak. Hal inilah yang, menurutnya, mempertegas urgensi keringanan tagihan dari dua layanan vital tersebut.

Aye juga berharap Perumda Air Minum dan PLN segera merespons rekomendasi tersebut tanpa menunggu proses panjang. Ia menegaskan bahwa keringanan yang diberikan bukan hanya bentuk empati, tetapi wujud nyata kehadiran pemerintah dan perusahaan umum dalam memulihkan kehidupan masyarakat. Respons cepat akan sangat berarti bagi warga yang tengah berjuang menata kembali keseharian mereka.

Menutup kunjungannya, Aye mengajak semua unsur pemerintah untuk memperkuat koordinasi dalam upaya pemulihan pascabencana. Mulai dari bantuan sosial, perbaikan infrastruktur, hingga pemulihan layanan publik, semuanya harus berjalan paralel. Ia berharap kerja kolaboratif ini dapat mempercepat kebangkitan Kota Padang, sembari mengingatkan bahwa bencana ini merupakan pelajaran penting tentang pentingnya solidaritas dan kesiapsiagaan bersama.(Edg)

Exit mobile version