Rakyatsumbar.id — Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi tengah menapaki jalan baru.
Bukan sekadar berubah, tapi mentransformasi diri menjadi kampus berdampak.
Sabtu (17/5), dentuman tambua tansa mengiringi kedatangan Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i ke Auditorium UIN Bukittinggi.
Ia tak sekadar berkunjung. Muhammad Syafi’i membawa pesan langsung dari pusat, perubahan harus dimulai dari ASN.
Menurutnya Aparatur Sipil Negara (ASN) bagai lokomotif.
ASN harus menggerakan kampus dan menentukan arah.
“Kampus berdampak itu bukan label. Kampus berdampak adalah bukti yang tampak dari kualitas lulusan dan kontribusi kepada masyarakat,” kata Muhammad Syafi’i.
Ada delapan program prioritas Kemenag yang terkenal dengan sebutan Asta Protas.
Program ini bukan slogan, ia adalah arah nilai, panduan kerja, dan peta jalan perubahan.
Kedelapan program itu adalah
- Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan
Menumbuhkan moderasi beragama dan memperkuat kurikulum berbasis kemanusiaan. - Ekotelogi
Mengajak masyarakat merawat lingkungan, berlandaskan nilai agama. - Keagamaan Berdampak
Memberikan layanan keagamaan yang hadir dan membimbing keluarga. - Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi
Mempercepat akreditasi, mengembangkan literasi digital, dan memastikan mutu pengajaran. - Pemberdayaan Pesantren
Mendukung ekonomi pesantren lewat usaha berbasis wakaf. - Pemberdayaan Ekonomi Umat
Menguatkan zakat, infak, dan wakaf sebagai instrumen ekonomi umat. - Sukses Haji
Transparansi, ekosistem yang kuat, dan skema haji yang berpihak pada jemaah. - Digitalisasi Tata Kelola
Membangun sistem data keagamaan yang akurat dan terintegrasi.
“Asta Protas bukan milik pusat saja. Ini milik kita semua. ASN kampus harus jadi garda depan,” kata Syafi’i.
UIN Bukittinggi: Bergerak, Bukan Menunggu
Rektor UIN Bukittinggi, Silfia Hanani, menyambut pesan ini dengan antusias.
Baginya, kunjungan Wamenag Muhammad Syafi’i bukan sekadar seremoni. Ini adalah pemantik.
“Kehadiran Pak Wamenag memberi semangat baru. Kami ingin UIN Bukittinggi menjadi kampus berdampak. ASN adalah kuncinya,” ujar Silfia Hanani.
Dia juga berharap pemerintah pusat turut memberikan dukungan nyata.
Dukungan itu untuk memperkuat layanan akademik dan kapasitas kelembagaan.
“Kampus ini dahulunya kecil. Kini, tengah tumbuh. Akan tetapi, UIN Bukittinggi tetap bergerak.”
“Dari sini, semangat Asta Protas mulai menjejak. Bukan sekadar dalam pidato, tetapi kerja nyata,” ucap Silfia Hanani.