Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Program Uji Coba Angkutan Gratis Pelajar yang diterapkan Pemerintah Kota Padangpanjang sejak Agustus hingga September kemarin, menyisakan beragam pertanyaan di masyarakat, apakah proram tersebut tetap berlanjut atau hanya janji tinggal janji.
Dimana, dalam proses ujicoba, Dinas Perhubungan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah melakukan kajian terhadap konsekuensi anggaran dari Program Unggulan Wali Kota Padangpanjang Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra itu.
Apalagi, setelah masa uji coba selesai dilaksanakan, sejumlah angkutan kota (Angkot) yang sebelumnya telah dipasangi stiker khusus, terlihat membuka stiker tersebut, mengisyaratkan program itu hanya berjalan di saat uji coba saja.
“Dulu waktu awal masih jalan, ada petugas, ada arahan. Sekarang baliho aja yang tinggal. Kami cari sendiri rezeki, programnya tak pernah disambung lagi,” kata seorang sopir angkot di kawasan Pasar Padangpanjang, Rabu (15/10/2025).
Meskipun belum mengetahui tentang keberlanjutan program tersebut, sejumlah Sopir Angkot terlihat pasrah dengan ketidakpastian yang terjadi. Apalagi, komunikasi dengan dinas terkait dalam pengelolaan program tersebut juga hampir tidak ada.
Nada serupa datang dari tokoh adat Padangpanjang, Dt. Rajo Magek, yang menilai berhentinya program sosial itu mencerminkan jauhnya pemerintah dari ruh kepemimpinan adat Minang yang berlandaskan kato mandaki, kato manurun.
“Pemimpin itu ibarat induak samang. Kalau janji tidak ditepati, maka hilanglah marwahnya di mata anak nagari. Jangan biarkan rakyat kecewa karena janji tak sampai jalan,” ungkapnya.
Kini, di tengah naiknya ongkos sekolah dan harga bahan bakar, hilangnya program angkutan gratis pelajar dan Rabu naik angkot menjadi pengingat pahit bahwa sebagian janji kampanye hanya berhenti di spanduk, bukan di tindakan.
Menunggu Tab On Board
Kepala Dinas Perhubungan Fandy Ramadhona, S.STP,MM ketika dihubungi menyampaikan, Program Angkutan Pelajar Gratis yang dilaksanakan Pemko Padangpanjang, memang dalam proses tahap uji coba.
“Dari evaluasi program uji coba tersebut, ada kerancuan antara jumlah pelajar yang menaiki angkot dengan tagihan yang masuk ke Dinas Perhubungan. Sehingga, sulit untuk dipertanggungjawabkan pengunaan anggarannya nanti,” kata Fandy kepada Rakyat Sumbar, Rabu (15/10/2025).
Dikatakannya, saat ini pihaknya masih menunggu Tab On Board yang masih dalam proses pengiriman untuk 30 angkot yang akan melayani angkutan gratis pelajar.
“Barangnya, ada yang sudah datang, ada yang belum. Kita tunggu datang semuanya dulu, baru kita pasang di seluruh angkot yang telah disiapkan. Sehingga, setelah semuanya ready, program tersebut bisa berjalan efektif,” sebutnya.
Meskipun tidak merinci jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk Proram Angkutan Gratis Pelajar itu, Fandy memastikan, anggaran yang ada saat ini tersedia hingga akhir tahun, jika memang program tersebut bisa berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.
Kembali Dianggarkan Rp750 Juta
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padangpanjang Nasrul,SH., M.Si ketika dihubungi menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan data-data siswa yang akan menggunakan angkutan gratis berangkta dan pulang sekolah.
“Dari program ujicoba kemarin, kita memang menempat petugas di sejumlah titik untuk menghitung jumlah pelajar yang menaiki angkot. Tetapi, tetap saja susah untuk dipertanggungjawabkan penggunaan anggarannnya,” sebut Nasrul.
Dijelaskannya, dari 14.183 pelajar tingkatan SD sampai SMA di Kota Padangpanjang, yang berada di jalur angkutan umum dan menggunakan angkutan umum sebanyak 1.712 siswa.
“Sebagian ada siswa yang berada di sekitar lingkungan sekolah atau memang lokasi tempat tinggalnya tidak dilewati angkutan umum. Sehingga, yang bisa kita data saat ini, baru yang berada di lintasan angkot saja,” urainya.
Terkait koordinasi dengan Dinas Perhubungan, Nasrul mengakui, program tersebut untuk alokasi anggarannya berada di Dinas Perhubungan, sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hanya menyiapkan data-data siswa yang menggunakan angkutan umum.
“Jika memang Tab On Boar nya sudah terpasang di seluruh angkot, kita tinggal membagikan kartunya saja kepada siwa, sehingga berapa jumlah siswa yang menggunakan angkot dan tagihan yang masuk ke Dinas Perhubungan akan sama,” tutupnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Padangpanjang Mardiansyah, S.Kom ketika ditemui memastikan, Program Angkutan Gratis Pelajar tetap akan berlanjut di tahun 2026.
“Kita di Banggar, sudah membahas anggaran ini, sudah disiapkan Rp750 juta. Mudah-mudahan bisa direalisasikan melalui TAPD dan dinas terkait,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. (ned)