Site icon rakyatsumbar.id

17 Koreografer Muda Unjuk Kreasi pada Malam Puncak Temu Seni Tari 2023 di Pekanbaru

Sebanyak 17 koreografer muda unjuk kreasi pada malam puncak temu Seni Tari 2023 di Pekanbaru.


Pekanbaru, rakyatsumbar.id – Usai serangkai acara di Kampar, kegiatan Temu Seni Tari dalam Program Indonesia Bertutur 2023 mencapai puncaknya dengan dilaksanakannya malam pertunjukan di Taman Budaya Kota Pekanbaru, Kamis (23/6/2023) malam.

Direktur Artistik Program Indonesia Bertutur, Melati Suryodarmo, menyebut kalau malam ini merupakan malam yang sangat istimewa karena masyarakat Pekanbaru akan disuguhkan penampilan dari para peserta Temu Seni Tari dalam Program Indonesia Bertutur 2023.

“Pertama sama apresiasi kerja keras host lokal Wan Dance Studio dan juga kawan-kawan yang telah bekerja keras menyiapkan ini semua dari awal acara di Kampar hingga malam puncak di Pekanbaru,” ujar Melati.

Melati Suryodarmo menjelaskan kalau kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik & Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dalam pelaksanaannya menghadirkan peristiwa-peristiwa kebudayaan dalam berbagai kegiatannya di bidang seni rupa, seni pertunjukan, film, dan seni media digital.

“Khusus pelaksanaan Temu Seni Tari ini tujuannya untuk memantik seniman muda di seluruh tanah air melakukan telisik, keilmuan lokal di sekitar situs cagar budaya yang pada akhirnya bisa menghasilkan karya dari apa yang mereka pelajari,” ujarnya.

Melati Suryodarmo juga menjelaskan kalau untuk tahun ini arahan artistik “Indonesia Bertutur 2024” yaitu: “Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” dengan mengambil
Subak sebagai inspirasi dasar untuk dikembangkan dalam cipta kreatif bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk kesenian.

“Indonesia Bertutur mengajak para pelaku budaya di seluruh tanah air untuk mengangkat pengetahuan lokal yang berkaitan dengan sumber pangan dan kehidupan agraris di seluruh wilayah tanah air.

Harmoni dalam nilai hubungan antar manusia dengan manusia, dengan alam dan Tuhan seperti nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana menjadi pemicu untuk memperhatikan keseimbangan kehidupan masyarakat, alam dan spiritual dalam kenyataan kehidupan saat ini.”

Rangkaian program “Indonesia Bertutur 2024” mengambil fokus pada telisik atas 13 warisan cagar budaya dengan bentangan waktu dari prasejarah hingga zaman Majapahit dan 11 warisan budaya tak benda di Indonesia sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya-karya seni.

“Salah satu dari rangkaian program yang diselenggarakan dalam rangka menuju
Indonesia Bertutur 2024, Temu Seni Indonesia Bertutur diadakan pada tahun 2023 dengan menitik beratkan pada peningkatan minat pengetahuan tentang warisan cagar budaya sebagai salah satu sumber inspirasi penciptaan karya melalui berbagai aktivitas kegiatannya.

“Malam ini kita akan menyaksikan hasil dari segala elaborasi, hasil dari berbagai pembicaraan, diskusi yang intensif, ini buka hasil akhir tapi ini hasil kerja keras yang akan terus tumbuh, bukan hasil akhir, tapi awal dari proses, Hasil kerja yang akan bertumbuh” jelas Melati.

Sementara itu, Founder Wan Dance Studio, Wan Harun Ismail mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemendikbudristek Dikti sebagai host lokal pelaksanaan kegiatan Temu Seni Tari dalam Program Indonesia Bertutur 2023 yang dilaksanakan di Kampar dan Pekanbaru, 17-23 Juni 2023.

“Terima kasih banyak sudah diberikan kepercayaan untuk menjadi host lokal, ada banyak hal positif yang terjadi dalam kegiatan ini, ada pertukaran ilmu, budaya terkhusus dalam bidang seni tari,” ujar Wan Harun.

Dan malam ini kita akan saksikan penampilan dari hasil kerja keras para peserta selama di Kampar, semoga ini semua menjadi hal baik dan selamat menikmati pertunjukannya,” tandasnya.

Sebagi catatan, dalam dalam pertunjukan malam ini, ada 7 penampilan dari kolabiorasi Dani S. Budiman, Annastasya Verina Aryanti, Try Anggara dengan judul Menitik Dengung, lalu penampilan Ruki Daryudi, Winda Karina dan Melinda Adriani dengan judul Ngimbang, selanjutnya penampilan Faizal Andri dengan Judul karya, Rayu, setelah itu ada Frans Junias juganza dengan Judul karya: Baryam, lalu ada Ari Ersandi, Siska Aprisia, Kinanti Sekar, Ni Putu Arista dengan judul karya Muara Laku, selanjutnya ada penampilan dari M. Safrizal & Abib Igal dengan Judul Kelindan dan ditutup dengan penampilan Densiel Prisma Y Lebang. (ri)

Exit mobile version